The Kripps, Pabrik Keripik Pertama Gunakan Metode DMA
Selain produk keripik, The Kripps juga memiliki line of business lainnya.#InfoTempo
Pabrik Keripik The Kripps adalah produsen keripik Vacuum Frying buah dan sayur pertama di Indonesia yang menggunakan “Metode DMA”. Mengedepankan R&D (Research and Development) di setiap tahapan prosesnya. Pabrik The Kripps menerapkan metode tambahan yaitu “Detoxification, Microscopic Oil Filtration and Automated Slow-Rotating Container” atau singkatnya bisa disebut DMA.
Berdiri sejak tahun 2012, the Kripps, menggunakan teknologi vacuum frying yang menjadi populer beberapa tahun belakangan. Menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan cara tradisional seperti Deep-Frying pada suhu tinggi (lebih dari 220oC), namun metode deep frying ini tetap digunakan karena hasil produksi yang lebih cepat dan murah.
Vacuum Frying menggunakan minyak yang lebih sedikit dengan suhu rendah antara 60-90oC sehingga tidak cepat merusak kualitas minyak. Produk yang dihasilkan mengandung fat content yang jauh lebih rendah. Selain itu apabila dilakukan dengan tehnik yang benar, metode ini dapat menjaga rasa, warna natural, bentuk dan nutrisi dari buah dan sayur tidak hilang sepenuhnya, juga hasil akhir yang kering merata tanpa menggunakan tepung.
The Kripps pun melakukan upaya tambahan untuk mendapatkan hasil yang sempurna dengan menerapkan metode tambahan DMA untuk hasil akhir produksi yang maksimal.
“Ketiga rangkaian DMA Method tersebut hanya dimiliki dan dilakukan oleh Pabrik The Kripps,” kata Jonathan Adhi Prakasa, founder The Kripps.
Menurutnya, dengan rangkaian metode itu dapat menghasilkan keripik vacuum fried yang lebih segar, higienis dan sehat untuk dikonsumsi. “Kualitas terbaik produk dapat selalu terjaga dengan menerapkan standarisasi yang serius di setiap prosesnya,” kata dia.
Jonathan mempelajari metode ini dari para produsen snack terkemuka di Jepang, dan diimplementasikan pada The Kripps di Indonesia.
Research & Development serta upgrade pada mesin dan sistem produksi The Kripps, kata Jonathan, telah dilakukan beberapa kali hingga pada tahap ini, mulai dari penggunaan anti kelembaban/oxygen absorber yang tepat, hingga Sterile & Cold temperature packing facility menjadi sarana yang penting untuk menjaga keamanan produk.
Kini, The Kripps pun dipercaya oleh sektor industri HORECA (Hotel, Restaurant, Café) di Indonesia, juga pasar ekspor ke Malaysia dan Australia. The Kripps pun dapat membuat lebih dari 35 jenis keripik buah dan sayur.
Pada tahun 2017, The Kripps, memperoleh Australia Awards Indonesia dari University of Adelaide, dan berpartisipasi dalam “Standards and Regulations Familiarisation (IA-CEPA Early Outcome)” di Adelaide dan Sydney, Australia, bersama Garuda Food dan beberapa perusahaan besar Indonesia.
Selain produk keripik, The Kripps juga memiliki line of business lainnya, yakni perkebunan terong, pepaya, cabai, durian, dan sebagainya, juga Closed-House Chicken Farms yang berlokasi di Sukamakmur, Bogor – Jawa Barat.
Jonathan mengakui, tidak memusingkan persaingan harga, Baginya yang perlu dikerjakan adalah 3K: “Kualitas, Kualitas, Kualitas” agar menghasilkan produk yang selalu diingat dan pantas untuk dibeli konsumen.