Menteri Zulkifli Berkomitmen Kembangkan Ekonomi dan UMKM
Dialog bisnis menjadi ajang pelaku usaha Indonesia untuk mengetahui hal-hal terkait peluang dan tren pasar global pada 2023.
arsip tempo : 171415760831.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan ekonomi umat dan memajukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berbagai upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan antara lain memperluas akses pasar serta meningkatkan produktivitas dan daya saing produk-produk Indonesia.
“Saya bersungguh-sungguh untuk mengembangkan ekonomi umat. Kami ingin UMKM terus maju dan berkembang. Dialog bisnis ini menjadi kesempatan yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk mengetahui hal-hal terkait peluang dan tren pasar global di tahun 2023,” kata Zulkifli dalam seminar nasional “Business Dialogue: Perluasan Akses Pasar Bisnis Indonesia Ke Negara-Negara Muslim Dunia”, Rabu, 25 Januari 2023. Acara ini digelar Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN).
Zulkifli mengatakan yang penting dan harus diperhatikan agar maju dan berkembang adalah proses. “Ritel modern, warung kecil, lembaga pembiayaan ekspor, dan kredit usaha rakyat merupakan satu ekosistem. Jika ekosistem terbentuk sudah bagus, ke depannya akan dapat berkembang,” ujarnya.
Menurut Mendag, usaha yang dilakukan tidak bisa langsung besar. “Usaha harus dimulai dari kecil atau dapat disebut dengan proses. Jika proses ini tidak dijalani akan tertinggal,” tuturnya.
Salah satu yang harus diperhatikan, kata Zulkifli, adalah kemajuan teknologi. Saat ini, 40 persen transaksi dagang berasal dari digital yaitu melalui lokapasar (marketplace).
“Harus bisa memanfaatkan lokapasar sebaik mungkin. Hal ini karena ketika UMKM mempromosikan produk di lokapasar, produk tersebut dapat dilihat tidak hanya oleh masyarakat Jakarta tetapi juga seluruh dunia,” ucapnya. Mendag menyarankan para pelaku usaha memanfaatkan lokapasar untuk memajukan usaha.
Di acara tersebut, Zulkifli Hasan juga menyampaikan hasil misi dagang ke Arab Saudi yang berlangsung pada 21—23 Januari 2023. Dari misi dagang tersebut Kementerian Perdagangan berhasil mencetak potensi transaksi sekitar US$ 155,7 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.
Potensi transaksi tersebut diperoleh dari delapan penandatanganan yang terdiri atas kontrak dagang, perjanjian kerja sama, dan nota kesepahaman (MoU). Adapun produk-produk yang diminati yaitu bahan pangan, RBD palm olein, minyak goreng, produk ikan dan olahannya, daging, sayuran, buah-buahan, kakao, beras, dan rempah-rempah.
