maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Kartu Prakerja

Mendorong Inisiatif Usaha di Kalangan Anak Muda

Hasil survei evaluasi mencatat 72 persen penerima Kartu Prakerja memanfaatkan insentif yang diterima sebagai modal usaha. #Infotempo

arsip tempo : 171355779698.

Ilustrasi Kartu Prakerja.. tempo : 171355779698.

Pemuda berusia 32 tahun itu bernama Andri Dwiko Putra. Setiap hari, pria asal Bandung, Jawa Barat, ini berjualan donat, harum manis hingga mainan dengan menitipkannya di beberapa warung tetangga. Awalnya, hanya ada 10 warung. Kini, barang dagangan Andri tersebar di 300 warung langganannya. 

Andri merupakan salah satu alumni Program Kartu Prakerja gelombang kedua. Ia memanfaatkan Kartu Prakerja untuk mengikuti pelatihan Teknik Menjual Apapun dengan Mudah. 

Sejak lulus dan mendapatkan insentif mengikuti pelatihan, Andri sangat serius untuk menimba ilmunya. “Saya mengikuti pelatihan itu biar usaha saya semakin besar," ucapnya. 

Bagi Andri, mendapatkan Kartu Prakerja adalah sebuah rezeki. Banyak ilmu yang dia dapatkan untuk mengembangkan usahanya supaya semakin besar. Andri tak sendiri. Ada banyak anak muda penerima program Kartu Prakerja yang berhasil mengembangkan usaha mereka.

Lain lagi cerita Miftakhul Huda, penerima Kartu Prakerja Gelombang ke-8 dari Jawa Timur. Awalnya Huda bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah pabrik, namun harus diberhentikan karena pandemi Covid-19. Sempat galau karena tidak memiliki pekerjaan, Miftakhul mendapatkan informasi tentang adanya program Kartu Prakerja dari media sosial.

Setelah mendapatkan insentif, dana tersebut ia pergunakan untuk memulai modal usaha berjualan pakaian. Saat ini usahanya sudah berjalan selama satu tahun lebih dan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pelatihan komputer yang diikuti berguna dalam pembukuan dan merapikan data penjualannya.

Keberhasilan Andri dan Miftakhul adalah sebagai bukti  dari keberhasilan Program Kartu Prakerja, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 88,92 persen penerima manfaat yang menyelesaikan pelatihan kartu prakerja mengaku program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja.

Berdasarkan survei Presisi Indonesia pada Februari 2022, program Kartu Prakerja mampu meningkatkan keterampilan kewirausahaan penerima manfaat. Setelah mengikuti pelatihan  Kartu Prakerja, kompetensi kerja penerima meningkat 74 poin persentase (2,2 persen) relatif lebih tinggi dibandingkan non-penerima manfaat. Hasil ini berdasarkan estimasi menggunakan model Propensity Score Matching (PSM). 

Produktivitas, daya saing, dan keterampilan wirausaha penerima manfaat juga meningkat masing-masing sebesar 24 poin persentase (2,7 persen), 67 poin persentase (3,8 persen), dan 177 poin persentase (48,5 persen), lebih tinggi dibandingkan non-penerima manfaat. 

Hasil survei Presisi  Indonesia juga menunjukkan bahwa terkait keterampilan kewirausahaan, penerima manfaat mengklaim bahwa salah satu manfaat bergabung dengan program Kartu Prakerja adalah peningkatan kepercayaan diri yang dapat memberdayakan mereka untuk memulai atau mengembangkan bisnis. 

Pertama kali dibuka pada 11 April 2020, Program Kartu Prakerja ditujukan untuk pengembangan kompetensi kerja pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja. Program ini juga diperuntukan pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi. 

Dalam perjalanannya, pendaftaran Kartu Prakerja dibagi menjadi beberapa gelombang. Hingga kini tercatat sebanyak 47 gelombang dengan total penerima manfaat mencapai 16,42 juta orang yang tersebar di 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Dari 498 total pelatihan yang dihadirkan oleh 169 lembaga pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja, ada beberapa pelatihan yang dianggap relevan untuk berwirausaha. Sebut saja pelatihan Menyusun Model Bisnis untuk Memulai Bisnis sebagai Pemilik Usaha, Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis bagi Tenaga Penjual Ritel dan Mengembangkan Komunikasi Efektif. Kemudian Belajar Teknik Melakukan Riset Produk, Perencanaan Stok hingga Pemasaran Produk Melalui Marketplace dan Media Sosial.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, mengatakan 49 persen dari 40 persen penerima program Kartu Prakerja yang bekerja merupakan wirausahawan. Sedangkan 60 persen penerima Kartu Prakerja yang menganggur sebanyak 14 persen telah bekerja sebagai entrepreneur atau pelaku wirausaha. 

Berdasarkan data Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu pekerja, pada 2021 ada 387.234 alumni yang menjadi wirausaha. Denni mengatakan, data tersebut menunjukkan Program Kartu Prakerja terbukti menyiapkan penerima menjadi pelaku wirausaha serta mendorong peningkatan kewirausahaan di Indonesia

"Hasil survei evaluasi pada penerima Kartu Prakerja mencatat bahwa 72 persen penerima Kartu Prakerja memanfaatkan insentif yang diterimanya sebagai modal usaha," kata Denni.

 Jika dijabarkan, pemanfaatan insentif untuk modal usaha itu adalah 79 persen untuk membeli bahan produksi dan 76 persen membeli barang untuk dijual kembali. Kemudian sebanyak 68 persen untuk membeli alat produksi, 68 persen digunakan untuk membiayai operasional usaha, 64 persen untuk menambah jenis produk/jasa (diversifikasi) dan 58 persen dipakai untuk Beralih menjual produk/jasa lain.

Para alumni peserta program Kartu Prakerja yang berencana membuka usaha juga mendapat akses permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR). Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan plafon penyaluran KUR 2022 naik menjadi Rp373,17 triliun dengan suku bunga tetap sebesar 6 persen.  

Dalam Webinar Sosialisasi Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Pekerja Melalui Pembiayaan KUR pada April 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan hal ini. Menurut dia, akses KUR tersebut merupakan bagian dari arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong masyarakat berwirausaha. 

"Para lulusan dari kartu prakerja bisa ditawarkan untuk kredit usaha super mikro," kata Airlangga. KUR super mikro adalah pinjaman bagi para pelaku usaha yang besarnya mencapai Rp10 juta.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024

  • 16 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan