Perkembangan Terkini Bencana Alam di Tiga Wilayah
Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan pemeriksaan lapangan terkait dampak erupsi Gunung Semeru, gempa Cianjur dan gempa Garut. #Infotempo
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid melaporkan perkembangan terkini bencana erupsi Gunung Semeru, gempa Cianjur dan gempa Garut. Seluruh data berdasarkan informasi dari Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi di lokasi bencana serta petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Semeru.
Ia menyatakan TTD Badan Geologi Kementerian ESDM telah melakukan pemeriksaan lapangan mengenai kondisi desa dan sungai terdampak sejak erupsi Gunung Semeru pertama kali, 4 Desember 2022.
Dari hasil analisis dan evaluasi, aktivitas vulkanik Gunung Semeru cenderung menurun, namun masih berpotensi terjadi erupsi awan panas guguran dan potensi lahar. Aktivitas Gunung Semeru per Rabu, 7 Desember 2022, masih tetap pada Level IV (AWAS). Pada level ini, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius yang sudah ditetapkan. “Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar) dan tetap mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ujarnya.
Pemantauan visual, kegempaan, deformasi Gunung Semeru akan terus dilakukan 24 jam, termasuk pengecekan suhu endapan awan panas. Seluruh pihak bersinergi untuk peninjauan giat evakuasi harta benda masyarakat di lokasi terdampat awan panas guguran Gunung Semeru.
Sementara terkait gempa Garut, TTD melakukan pemeriksaan di Kampung Singatuwuh, Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet. Kemudian melakukan pemeriksaan di Kampung Cinambo, Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy.
TTD melaporkan, dampak gempa bumi pada skala IV MMI di Garut menyebakan 1 orang luka-luka, terjadi kerusakan ringan rumah penduduk berupa retakan dinding. Saat memeriksa di Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, terdapat 2 rumah penduduk mengalami kerusakan ringan berupa retakan dinding.
"Guncangan gempa bumi pada skala IV MMI, pemutakhiran dampak gempa bumi tanggal 3 Desember 2022, terdapat 2 orang luka-luka dan sebanyak 136 bangunan mengalami rusak ringan. Saat ini koordinasi dengan stake holder setempat juga terus dilakukan," ujar Wafid.
Selanjutnya untuk kejadian bencana Gerakan Tanah Cianjur, berdasarkan informasi dari Tim Tanggap Darurat yang saat ini di lokasi, TTD Gerakan Tanah dampak Gempa bumi di Cianjur sedang membantu pemerintah daerah mencari 2 calon lahan relokasi warga terdampak di Kecamatan Mande dengan luas area pertama 25 ha dan lokasi kedua dengan luas area sekitar 23 ha. (*)