Bertemu Menteri Nigeria, Zulkifli Fokus Tingkatkan Kerja Sama Bilateral
Perdagangan bilateral kedua negara belum maksimal, sehingga masih memiliki peluang besar untuk dapat ditingkatkan. #Infotempo
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Menteri Negara Bidang Industri, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Mariam Yalwaji Katagum di Jakarta, pada Rabu, 26 Oktober 2022. Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri membahas peluang peningkatan kerja sama perdagangan bilateral Indonesia dan Nigeria.
Pertemuan diawali dengan penyampaian informasi dan perkembangan hubungan perdagangan bilateral kedua negara. Kedua Menteri memandang bahwa perdagangan bilateral kedua negara saat ini belum maksimal sehingga masih memiliki peluang besar untuk dapat ditingkatkan.
“Hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Nigeria dapat terus ditingkatkan. Saya optimis bahwa total perdagangan kedua negara akan terus naik hingga mencapai US$ 4 miliar. Untuk itu perlu upaya konkret bagi kedua negara dalam mendorong peningkatan perdagangan dan investasi," kata Zulkifli.
Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan perdagangan bilateral yang berimbang, Zulkifli menegaskan fokus awal adalah membangun ekosistem. Termasuk relaksasi hambatan perdagangan, baik tarif maupun nontarif yang pada gilirannya tercermin dalam perubahan regulasi kedua pihak.
Zulkifli meyakini Afrika dan Asia merupakan motor penggerak ekonomi dunia (pusat perdagangan) di masa yang akan datang. Zulkifli pun mendorong agar rencana Pembentukan Indonesia–Economic Community of West African States (ECOWAS) Preferential Trade Agreement (PTA) dapat segera terwujud.
Zulkifli mengharapkan dukungan Nigeria untuk mendorong percepatan inisiasi perundingan PTA/FTA antara Indonesia dengan ECOWAS, yang telah dilakukan kedua belah pihak pada 2017. “Saya yakin PTA antara Indonesia dan ECOWAS akan memberikan peluang dan manfaat besar bagi kedua pihak, terutama dalam hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Nigeria. Untuk itu, Saya mendorong Nigeria untuk dapat mendukung terwujudnya perundingan Indonesia-ECOWAS PTA ini,” ujarnya.
Pada pertemuan ini, Zulkifli juga mendorong Menteri Katagum untuk mengecualikan penerapan larangan impor atas produk unggulan Indonesia. Sebelumnya, Pemerintah Nigeria menerapkan larangan impor atas 25 jenis produk, termasuk diantaranya adalah produk unggulan Indonesia.
“Kami telah meminta kepada Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Investasi Nigeria agar produk unggulan Indonesia dapat dikecualikan dalam daftar larangan impor sehingga tercapai neraca perdagangan bilateral yang lebih seimbang,” kata Zulkifli.
Selain hal tersebut, kedua Menteri juga membahas rencana kerja sama peningkatan kapasitas (capacity building) untuk peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Rencana kerja sama tersebut didasarkan pada permintaan Nigeria kepada Indonesia untuk berbagi pengalaman dalam penyusunan program yang berpihak kepada UMKM. Mengingat di mata Nigeria, Indonesia dipandang berhasil memfasilitasi dan mendorong pertumbuhan dan pengembangan UMKM nasional.
Pada akhir pertemuan, Zulkifli mengapresiasi usulan Nigeria terkait inisiasi pembetukan Komite Perdagangan (Trade Committee) antara kedua negara untuk membahas perkembangan hubungan bilateral kedua negara. Khususnya, di bidang perdagangan dan investasi dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait dari kedua belah pihak.
“Kedua negara perlu segera membentuk suatu tim yang bertemu secara reguler guna membahas upaya peningkatan hubungan perdagangan, serta membahas program kerja sama dan mencari upaya penyelesaian atas hambatan yang dialami para pelaku usaha dari kedua negara," ujar Zulkifli.
Pertemuan reguler antara tim kedua negara, Zulkifli melanjutkan, diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong peningkatan neraca perdagangan kedua negara. Pada periode Januari—Agustus 2022, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 3,41 miliar, meningkat signifikan sebesar 138,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 1,4 miliar. Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat mencapai US$ 2,51 miliar.
Produk ekspor utama Indonesia ke Nigeria di antaranya margarin, kertas dan kertas karton, minyak sawit dan fraksinya, serta saus. Sedangkan impor Indonesia dari Nigeria di antaranya minyak bumi, biji kakao, aluminium tidak ditempa, bijih seng, serta kulit domba.