maaf email atau password anda salah


Kementeria Pertanian

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Terus Menurun

Lima provinsi, 66 kabupaten/kota, 570 kecamatan dan 4.195 desa mencatat zero case dalam dua pekan. Pemerintah gencarkan vaksinasi hewan ternak. #Infotempo

arsip tempo : 172203631123.

Salah satu petugas menyuntikan vaksin pada salah satu sapi di peternakan untuk mengurangi wabah penyakit mulut dan kuku.. tempo : 172203631123.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, menyatakan Indonesia berhasil mengendalikan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini dapat dilihat dari penurunan kasus di beberapa provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan di tingkat desa.

Menurut Nasrullah, saat ini terdapat lima provinsi, 66 kabupaten/kota, 570 kecamatan dan 4.195 desa dengan kategori zero case. Kasus nol pada wilayah karena tidak terdapat kasus baru/kasus aktif selama dua pekan. “Kelima provinsi tersebut yaitu Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta dan Sumatera Selatan,” tuturnya, Sabtu, 6 Agustus 2022.

Dia menambahkan hewan yang sakit PMK semakin menurun, bahkan sudah tidak ada laporan ditemukan ternak yang sakit pada wilayah zero case.

Nasrullah menjelaskan jumlah ternak sakit PMK terus menurun. Dari puncak kasus pada 26 Juni 2022 sebanyak 13.518 ekor turun menjadi 476 kasus pada 5 Agustus 2022. “Turun sebesar 96,48 persen dari puncak kasus,” ujarnya.

Rata-rata perbandingan jumlah ternak sembuh terhadap ternak sakit PMK sebesar 61,98 persen. Adapun rata-rata perbandingan jumlah ternak mati terhadap ternak sakit PMK sebesar 1,07 persen.

Pemerintah, kata Nasrullah, terus berupaya menekan penularan penyakit, khususnya di provinsi penyumbang kasus konfirmasi PMK terbesar, yaitu Jawa. “Kemudian NTB, Jawa Barat, Aceh, dan Jawa Tengah,” tuturnya.

Pemerintah juga mendorong percepatan vaksinasi ternak yang sehat. Program vaksinasi hewan ternak rentan PMK dipercepat. Realisasi vaksinasi sudah mencapai sekitar 1,11 juta ekor. “Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan vaksinasi memiliki kemampuan untuk mengendalikan jumlah kasus PMK," kata Nasrullah.

Dia meminta agar masyarakat tetap mewaspadai adanya potensi lonjakan kasus. Sebab masih terdapat kasus di 215 kabupaten/kota yang harus segera dikendalikan. “Oleh karena itu, surveilans dan penerapan tindakan pengobatan, pengamanan, pengetatan biosekuriti secara berkelanjutan harus tetap dilakukan bersama-sama,” ucap Nasrullah.

Nasrullah pun mengimbau kepada masyarakat agar penanganan PMK juga dimaksimalkan melalui 5 strategi utama, yakni Menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang, memvaksin ternak yang sehat, membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak dari wilayah zona merah ke wilayah hijau, mengisolasi ternak yang sakit dan melakukan pengobatan, melaksanakan pemotongan bersyarat.

"Saat ini kami terus melakukan upaya agar penyakit ini tidak menyebar ke provinsi lain. Untuk itu, kami mendorong tim gugus tugas PMK di semua wilayah guna tetap waspada dan menindaklanjuti kasus di seluruh wilayahnya masing-masing  dan  menjaga langkah-langkah biosekuriti di tingkat desa," pungkasnya.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 Juli 2024

  • 25 Juli 2024

  • 24 Juli 2024

  • 23 Juli 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan