maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Mayapada

Waspadai Tumor Sumsum Tulang Belakang

Dapat menyebabkan kecacatan hingga kelumpuhan permanen jika tidak diobati. #Infotempo

arsip tempo : 171356766631.

Ilustrasi nyeri tulang belakang.. tempo : 171356766631.

Sumsum tulang belakang terletak dan terlindung di dalam tulang belakang (tulang punggung), berisi kumpulan saraf. Dokter Spesialis Syaraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Agus Yudawijaya, SpS., MSi.Med, mengatakan tumor pada atau dekat sumsum tulang belakang dapat mengganggu komunikasi saraf, fungsi dan secara serius mengancam jiwa.

"Serta menyebabkan kecacatan signifikan maupun kelumpuhan permanen bila tidak diobati," kata Agus.

Tumor sumsum tulang belakang adalah massa sel abnormal yang tumbuh di sumsum tulang belakang, diantara selubung pelindungnya, atau pada permukaan selubung yang menutupi sumsum tulang belakang. Tumor sumsum tulang belakang dapat bersifat primer yaitu berkembang di dalam sumsum tulang belakang atau sekunder yakni penyebaran dari bagian lain dari tubuh.

Tumor primer biasanya jinak. Contoh tumor ekstramedullar yang dapat mempengaruhi sumsum tulang belakang termasuk meningioma, neurofibroma, schwannoma dan tumor selubung saraf.

Tumor sumsum tulang belakang primer dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terlihat pada orang dewasa muda dan setengah baya. Sebagian besar tumor sumsum tulang belakang kanker bersifat sekunder, yang berarti mereka menyebar dari kanker di lokasi lain dari tubuh.

Metastase atau penyebaran kanker ke otak atau sumsum tulang belakang sekitar 20 persen. Kanker sekunder ini paling sering berasal dari kanker paru-paru, prostat atau payudara.

Tumor sumsum tulang belakang menjadi tiga kelompok utama berdasarkan lokasi. Pertama, tumor ekstradural yaitu tumor yang tumbuh di luar dura mater (membran yang melindungi sumsum tulang belakang) dan biasanya berada di tulang yang mengelilingi sumsum tulang belakang. Sebagian besar tumor sumsum tulang belakang bersifat ekstradural.

Kedua, tumor intradural-ekstramedullar tumbuh di luar sumsum tulang belakang dan di dalam dura mater. Ketiga, tumor intramedullar tumbuh di dalam sumsum tulang belakang.

Tumor sumsum tulang belakang umumnya berkembang perlahan dan memburuk seiring waktu. Adapun, gejala yang ditimbulkan bervariasi tergantung pada lokasinya.

Gejala muncul ketika tumor menekan sumsum tulang belakang atau saraf. Tumor juga dapat membatasi aliran darah ke sumsum tulang belakang.

Gejala umum meliputi, nyeri punggung biasanya merupakan gejala yang paling menonjol dengan kualitas nyeri berat atau terbakar; perubahan sensorik dapat berupa rasa baal, kesemutan, penurunan sensitivitas terhadap suhu atau sensasi dingin; dan masalah motorik, seperti kelemahan otot progresif atau hilangnya kendali atas usus atau kandung kemih.

Namun, bagian tubuh yang terkena gejala akan bervariasi tergantung pada lokasi tumor pada sumsum tulang belakang. Secara umum, gejala terjadi pada bagian tubuh yang berada pada level yang sama dengan atau lebih rendah dari tumor.

Jika memiliki salah satu gejala tumor sumsum tulang belakang, dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan dan meninjau riwayat medis. Pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan neurologis standar, yaitu gerakan mata, refleks mata, dan reaksi pupil; refleks; pendengaran; sensasi; kekuatan; serta keseimbangan dan koordinasi. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan penunjang radiologis berupa, computed tomography (CT) scan tulang belakang, magnetic resonance imaging (MRI) tulang belakang, myelogram, pungsi lumbal, dan biopsi.

Tumor sumsum tulang belakang tidak dapat dicegah. Namun penyebaran atau metastase kanker ke sumsum tulang belakang dapat dicegah atau disembuhkan dengan pemeriksaan skrining atau deteksi dini.

“Pembedahan biasanya direkomendasikan untuk tumor sumsum tulang belakang primer nonkanker dan kanker. Mayapada Hospital terus mengembangkan layanan bedah saraf termasuk dengan adanya mikroskop bedah canggih 'robotic visualization system' berstandar internasional Kinevo 900," kata Dokter Spesialis Bedah Syaraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Gibran Aditiara Wibawa, SpBS., MBA.

Dokter Spesialis Bedah Syaraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Nia Yuliatri, SpBS., M.Kes, menjelaskan dengan adanya mikroskop 'robotic visualization system' dan Neuronavigasi Intraoperative dokter spesialis bedah saraf beserta tim dokter dapat melakukan tindakan operasi minimal invasif. Juga untuk daerah medula spinalis dan tulang belakang yang terletak di area yang dalam dan sulit untuk dijangkau, sehingga akan menurunkan risiko dan memaksimalkan pengambilan jaringan tumor.

"Jadi mikroskop ini dapat digunakan pada kasus pembuluh darah otak seperti AVM, angioma cavernosus, tumor otak, spinal, dan batang otak, kasus tulang belakang seperti microdecompression spine dan ACDF (anterior cervical decompression & fusion), serta pembedahan fungsional atau microvascular decompression pada kasus trigeminal neuralgia dan hemifacial spasm," ujar Nia.

Mayapada Hospital memiliki pesawat Radioterapi LINAC (Linear Accelerator) yang memiliki keunggulan mendistribusi sinar radiasi maksimal pada target sel kanker dan minimal pada sel jaringan sehat. Radioterapi dilakukan oleh dokter ahli onkologi radiasi.

“Radioterapi Mayapada Hospital Jakarta Selatan didukung oleh alat dengan teknologi mutakhir terkini dan tim profesional yang memungkinkan untuk melakukan advanced techniques dengan berbagai keunggulannya termasuk verifikasi 4D apabila dibutuhkan, sehingga presisi dan akurasi meningkat, lebih nyaman, serta efek samping yang minimal," kata Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), dr. Ratnawati Soediro, SpOnk.Rad.

Menurut Ratnawati, pesawat radioterapi LINAC dapat melakukan advanced techniques seperti Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Radiotherapy (SRT). Radiosurgeri stereotaktik (SRS) menggunakan sinar radiasi yang terfokus secara tepat dan presisi untuk mengobati tumor dan masalah lain pada otak dan tulang belakang, seperti kanker, epilepsi, trigeminal neuralgia, dan AVM (arteriovenonosus malformation).

"Radioterapi stereotaktik (SRT) merupakan radioterapi dari berbagai sudut di sekitar tubuh untuk terapi tumor. Ini berarti tumor menerima radiasi dosis maksimal dan jaringan di sekitarnya menerima dosis minimal,” ujarnya.

Adapun, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Wulyo Rajabto, SpPD-KHOM, kemoterapi dapat direkomendasikan untuk jenis tumor tertentu, biasanya setelah perawatan bedah. Obat kortikosteroid juga dapat diresepkan untuk mengurangi pembengkakan pasca operasi tumor dan penekanan akibat tumor itu sendiri.

"Selain itu, terapi rehabilitasi mungkin diperlukan untuk membantu seseorang mendapatkan kembali kontrol dan kekuatan otot setelah radiasi atau operasi,” kata Wulyo.

Sakit punggung adalah masalah umum dan jarang merupakan tanda kanker. Namun, hubungi dokter untuk evaluasi nyeri punggung yang persisten atau memburuk, terutama jika itu membuat Anda tetap terjaga di malam hari.

Jika Anda mengalami mati rasa, kesemutan atau kelemahan anggota tubuh, hubungi dokter Anda untuk segera evaluasi. Hal tersebut sangat penting bagi orang yang mempunyai riwayat kanker di keluarga.

“Kesembuhan tergantung pada lokasi tumor pada sumsum tulang belakang, jenis tumor dan ukuran tumor pada saat diagnosis awal. Diagnosis dan perawatan dini sangat penting untuk memulihkan fungsi dan mencegah kerusakan permanen pada sumsum tulang belakang,” ujar Dokter Spesialis Bedah Syaraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Mayapada Hospital Tangerang, dr. Roslan Yusni Hasan, SpBS.

Tahir Neuroscience Center dan Oncology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif dalam penanganan tumor otak dan kanker lainnya, dengan peralatan terkini serta kolaborasi multi-spesialisasi dokter, mulai dari deteksi dini, diagnosis, terapi tindakan bedah, kemoterapi, imunoterapi dan radioterapi, hingga rehabilitasi medis saat proses penyembuhan.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024

  • 16 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan