maaf email atau password anda salah


Aksi Cepat Tanggap

Humanity Medical Services ACT Perluas Layanan Kesehatan

Humanity Medical Services, bagian dari tim medis Aksi Cepat Tanggap, berkolaborasi dengan Lingkar Sehat Indonesia Dinamika Daya Sarana Medika (LSI DDSM).

arsip tempo : 172204072964.

Aksi Cepat tanggap berkolaborasi dengan Lingkar Sehat Indonesia Dinamika Daya Sarana Medika (LSI DDSM) dalam meluaskan pelayanan kesehatan untuk masyarakat prasejahtera.. tempo : 172204072964.

Kemudahan akses pelayanan kesehatan masih menjadi isu bagi masyarakat prasejahtera. Sering kali, masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah memilih pengobatan sekedarnya dibandingkan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Berdasarkan realita tersebut, Humanity Medical Services (HMS) Aksi Cepat Tanggap berikhtiar meluaskan pelayanan kesehatan untuk masyarakat prasejahtera. Upaya itu diwujudkan dengan menjalin kolaborasi dengan Lingkar Sehat Indonesia Dinamika Daya Sarana Medika (LSI DDSM), HMS ACT.

Head of HMS ACT dokter Arini Retno Palupi mengatakan, kolaborasi dengan LSI DDSM menciptakan pelayanan kesehatan yang telah ada menjadi lebih maksimal. “Kolaborasi dengan LSI DDSM menjadikan layanan HMS ACT cakupannya lebih luas dan berkelanjutan. Sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan lebih komprehensif dan holistik,” kata Arini, Rabu, 6 April 2022.

Bagi masyarakat prasejahtera yang ingin memanfaatkan pelayanan kesehatan kolaborasi ACT dengan LSI DDSM, dapat mengajukan ke Humanity Medical Careline Aksi Cepat Tanggap atau datang ke ACT cabang. “Nanti data pengajuan diverifikasi oleh tim HMS ACT,” ujarnya.

Sejauh ini, HMS-ACT sudah menjalankan sejumlah layanan kesehatan bagi masyarakat prasejahtera melalui Medical Careline, Medical Emergency Response, Mobile Social Rescue, Operasi Gizi Anak Indonesia, dan Global Mental Care. Arini berharap, masyarakat prasejahtera bisa mendapat fasilitas kesehatan yang lebih baik.

Ketua Pengurus LSI dokter Wahyu Prabowo mengatakan kolaborasi ini semakin mempermudah akses kesehatan bagi masyarakat yang tidak bisa memperoleh akses layanan kesehatan, baik karena masalah administrasi atau biaya. Pelayanan kesehatan akan diberikan kepada pasien yang menderita penyakit apapun.

"Masyarakat yang enggak punya KTP atau KK bisa mengakses layanan kesehatan ini. Nanti kita bantu urus KTP-nya, KK-nya, dan BPJS-nya," katanya saat penandatangan MoU antara LSI DDSM dan HMS ACT.

Wahyu menjelaskan, pelayanan ini diberikan kepada semua pasien yang menderita penyakit apapun, baik ringan, sedang, maupun berat. "Kalau tidak bisa kita tangani, nanti kita bantu rujuk ke pusat kesehatan yang mampu," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan yang juga hadir dalam penandatanganan itu, mengapresiasi kolaborasi antara HMS ACT dengan LSI-DDSM. Adanya kolaborasi ini melengkapi program kemanusiaan yang telah ada.

"Setelah pangannya terpenuhi, kesehatan masyarakat prasejahtera juga terpenuhi. Tidak mungkin masyarakat prasejahtera bisa makan enak kalau perutnya sakit, maka hadirnya kolaborasi ini menjawab masalah tersebut," katanya. Kolaborasi pelayanan kesehatan ini dapat diakses di fasilitas kesehatan jaringan LSI-DDSM yang berada di 15 wilayah di Indonesia. (*)

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 Juli 2024

  • 26 Juli 2024

  • 25 Juli 2024

  • 24 Juli 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan