maaf email atau password anda salah


Kementan

Akselerasi Pertanian Jawa Barat, Kementan Masif Kucurkan Taxi Alsintan

Petani dapat memiliki alsintan sendiri melalui pembiayaan dari KUR. Tidak perlu lagi menanti bantuan pemerintah.

arsip tempo : 171428823639.

Penyerahan alsintan untuk pengembangan program Taxi Alsintan melalui KUR di Balai Besar Penilitian Padi Sukamandi, Subang, Sabtu, 26 2Februari 2022.. tempo : 171428823639.

Kementerian Pertanian semakin masif merealisasikan program terobosan Taksi Alsintan (alat mesin pertanian) di awal tahun 2022. Program ini berguna untuk mengakselerasi pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern di berbagai daerah sehingga sektor pertanian Indonesia semakin tangguh walaupun diterpa dampak perubahan iklim dan pandemi Covid 19. 

Setelah Provinsi Sumatera Selatan, program yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini kembali direalisasikan di Provinsi Jawa Barat. Direktur Alsintan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, mengatakan program Taxi Alsintan merupakan program penyediaan alsintan secara mandiri melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat, sehingga petani bisa dengan mudah memiliki alsintan sendiri dan tidak lagi mengandalkan bantuan pemerintah. 

“Hari ini di Subang, Kementan realisasikan 36 unit combine harvester dan 4 unit traktor roda empat untuk Provinsi Jawa Barat. Untuk Kabupaten Subang sendiri 3 unit combine harvester dan 2 unit traktor traktor roda dua,” kata Nur Alam pada acara penyerahan alsintan untuk pengembangan program Taxi Alsintan melalui KUR di Balai Besar Penilitian Padi Sukamandi, Subang, Sabtu, 26 Februari 2022.

Ke depan, Nur Alam melanjutkan, penyaluran alsintan ke Provinsi Jawa Barat akan terus ditingkatkan volumenya. Selanjutnya, akan diklasterkan untuk terkoneksi dengan Taxi Alsintan. Provinsi Jawa Barat sebagai sentra produksi padi nasional harus ditopang dengan kehadiran Taxi Alsintan, agar mampu menghadapi dampak perubahan iklim ekstrim, maupun untuk ketahanan pangan nasional.

“Bantuan alsintan yang dikucurkan pemerintah selama ini sudah banyak, namun pengelolaannya kurang optimal. Nah, dengan Taxi Alsintan menjadikan petani dan kelompok tani maupun Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) tertransformasi menjalankan usahanya menjadi sebuah bisnis yang lebih modern. Usaha tani menjadi lebih efisien dan keuntungan yang diterima pun menjadi berlipat,” tutur Nur Alam.

Dengan terkelolanya Alsintan, ia melanjutkan, pengolahan lahan menjadi lebih cepat dan tidak ada lahan yang mengganggur dalam waktu lama. Alsintan adalah salah satu kunci peningkatan produksi dan sektor pertanian tetap tangguh dalam kondisi perubahan iklim ekstrim. “Taxi Alsintan harus benar-benar hadir dalam jumlah besar di tengah petani. Pertanian ke depannya menjadi full mekanisasi sebagaimana yang terjadi di negara-negara maju,” ucapnya.

Ia melanjutkan, Kementan juga telah menjalin sinergitas yang baik dengan stakeholders untuk mensukseskan program Taxi Alsintan. Petani mendapat kemudahan untuk melakukan pembelian alsintan melalui fasilitas KUR, tanpa kendala yang memberatkan. Kementan berkolaraborasi dengan pihak perbankan dan perusahaan penyedia alsintan sehingga sejumlah problem dalam proses penyaluran KUR alsintan bisa teratasi dan para petani bisa langsung mendapatkan alsintan yang dikehendakinya.

“Dengan perbankan dan penyedia, kita sepakat mempermudah down payment (DP) atau uang muka KUR alsintan. Petani kini hanya terbebani DP 10 persen yang sebelumnya 30 persen, dan penyedia alsintan siap membantu membayarkan DP 20 persen,” ucapnya.

Sebelumnya, Mentan mengatakan program Taxi Alsintan merupakan langkah kongkret mendorong pembangunan pertanian berbasis mekanisasi modern dalam jumlah besar di tingkat petani secara mandiri, dan tidak lagi mengandalkan bantuan bersumber dari APBN. Taxi Alsintan adalah terobosan baru dan jawaban pembangunan pertanian Indonesia saat ini agar full mekanisasi sebagaimana sektor pertanian negara-negara maju yang tingkat produksinya tinggi dan kualitas pangan yang dihasilkan pun tinggi.

“Dengan Taxi Alsintan, semua orang bisa memiliki alsintan secara pribadi dengan kita gunakan KUR, kemudian menggunakan sistem bagi hasil dengan petani. Kami masih butuh 1 juta alsintan untuk meningkatkan produktivitas, 1 traktor sehari bisa 4 hektar, waktu pengolahan lahan harus cepat, lahan jangan dibiarkan lama tidak ditanami. Paling lama 5 hari lah. Maka, olah lahan harus dikebut, pakai mekanisasi semua, sehingga bisa tercapai 1 tahun 4 kali panen,” kata Mentan. (*)

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan