Program ShopeePay untuk UMKM Lokal
ShopeePay menggelar program Semangat UMKM Lokal dengan promo <em>cashback</em> 60 persen di 14 sentra usaha kecil favorit.
ShopeePay menghadirkan program Semangat UMKM Lokal di Kota Denpasar melalui akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen. Melalui program ini ShopeePay membantu meningkatkan visibilitas usaha mikro kecil dan menengah melalui promo cashback 60 persen di 14 sentra usaha favorit di Denpasar dan sekitarnya.
14 tempat yang menjadi tempat promo, yaitu Pujasera Wisata Kuliner, Pujasera Nakula, GarasiFood, Jebak Bali Kuliner, Legian Food Court, Mahendra Kuliner Center, Food Court Republik, MUM Food Market, SAI Food Court, Senggol Nusantara, Silicon Food Park, Syang Pujasera, Pasar Anyar Glogor Carik, dan Tiara Dewata. Program berlangsung 12-18 Desember 2021.
Pandemi berdampak kepada pelaku UMKM yang selama ini mengandalkan usaha dari pariwisata. Berdasarkan data dari Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Bali, S. Donny H. Heatubun, selama pandemi sebanyak 2.600 UMKM atau 87,5 persen di Bali cukup terdampak. Namun sebanyak 12,5 persen atau sekitar 370 pelaku usaha kecil menengah di Pulau Dewata tetap tangguh dan adaptif menghadapi pandemi.
Untuk mendorong pertumbuhan UMKM dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Salah satunya melalui adaptasi dan pemanfaatan teknologi digital.
Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan, program Semangat UMKM Lokal dihadirkan sejak awal 2021 di sembilan kota di Indonesia. Program ini tersebar di ratusan merchant sebagai upaya menghadirkan solusi hulu ke hilir bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
“Di penghujung 2021, kami hadir di Denpasar dan sekitarnya untuk memfasilitasi masyarakat bertransaksi dengan mudah, aman, dan memuaskan di seluruh gerai pemilik usaha agar roda usaha dan ekonomi mereka dapat kembali bergerak,” kata Eka Nilam.
Menurut dia dengan promo cashback spesial 60 persen dapat berkontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui program ini juga ShopeePay pun berupaya merangkul lebih banyak UMKM lokal di Denpasar dan seluruh Indonesia untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
Dalam berbisnis, tantangan pasti akan selalu ada. Seperti keharusan untuk beradaptasi di tengah modernisasi dan juga situasi pandemi. Salah satu usaha lokal yang mengalami hal tersebut adalah Pie Susu Dhian.
Usaha Pie Susu Dhian sempat mengalami penurunan omzet sebesar 70 persen selama pandemi. Beragam cara dan strategi diterapkan untuk agar dapat beradaptasi untuk mempertahankan bisnisnya.
I Gede Sudiarta, Manager Operasional Pie Susu Dhian mengatakan, pandemi memberikan pukulan bisnis. “Namun kami berhasil bangkit,” ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan agar selama pandemi penjualan tetap berjalan. Salah satunya, kata Gede, menjamin keamanan transaksi pelanggan di outlet dan cabang. “Kami mengandalkan transaksi digital menggunakan QRIS dan tentunya adopsi pembayaran digital ShopeePay. Selain itu, kami juga memaksimalkan penjualan online melalui marketplace,” tuturnya.
Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali, I Gusti Putu Bayu Susila, mengatakan pada saat pandemi yang dibutuhkan pelaku usaha adalah dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak. “Hipmi secara konsisten terus menghadirkan berbagai program untuk membantu pemilik usaha meningkatkan kualitas produk dan kemampuan beradaptasi, salah satunya terhadap teknologi digital,” kata dia.
Selama program Semangat UMKM Lokal, juga diperkenalkan aplikasi Mitra Shopee. Layanan digital ini dapat membantu pemilik warung tradisional di Denpasar mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan produk pulsa, paket data, token PLN, voucher game, dan produk digital lainnya.