maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Pertamina

Kilap Kinerja Pertamina di Tahun Kedua Pandemi

Sepanjang 2021 Pertamina mengusung berbagai program yang mendukung produksi energi bersih. Pelayanan masyarakat, efisiensi produksi, dan perluasan bisnis turut menjadi fokus.  

arsip tempo : 171386942564.

Gedung Pusat Pertamina.. tempo : 171386942564.

Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan kinerja positif di berbagai sektor. Wabah virus tak menyurutkan langkah Pertamina untuk terus bekerja demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional serta masa depan yang lebih sejahtera.

Semangat “Energizing You”, yang menjadi slogan Pertamina sepanjang 2021,  telah memberikan semangat dan motivasi yang luar biasa untuk senantiasa memberikan energi positif bagi kemajuan bangsa.

Sepanjang tahun lalu, berbagai tonggak dan capaian besar berhasil ditorehkan dalam tinta emas perjalanan Pertamina di usianya yang ke-64 tahun. Sejalan dengan transformasi di tubuh Pertamina dan tren transisi energi dunia, pada 2021 Pertamina mengusung program Go Sustainable, Go Green, Go Collaborative, Go Digital, Go Productive & Efficient dan Go Global.

Go Sustainable

Go Sustainable merupakan komitmen Pertamina dalam penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (evironmental, social, and governance/ESG) dalam menjalankan bisnis dan mendukung target tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).

Pada 2021, Pertamina berhasil menaikkan peringkat ESG rating menjadi risiko menengah dengan nilai 28,1; dan menempati posisi ke-15 dari 251 perusahaan dunia, dan persentil ke-7 di antara perusahaan minyak dan gas global.

Pertamina juga berkomitmen mengelola energi berkelanjutan dengan meningkatkan portfolio energi bersih sebesar 17 persen pada 2030. Pertamina berhasil pula menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 27 persen pada 2021 dan akan mengejar target penurunan sebesar 30 persen pada 2030.

Pertamina juga terus menyalurkan energi ramah lingkungan ke wilayah pedesaan melalui Pertashop. Hingga saat ini, Pertamina sudah membangun  3.218 gerai Pertashop sebagai garda depan penyaluran bahan bakar minyak ramah lingkungan di pedesaan.

Pada 2021, Pertamina telah menuntaskan penugasan BBM 1 Harga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar. Sejak 2017 hingga 2021, Pertamina membangun 321 gerai BBM 1 Harga. Warga di wilayah pelosok pun kini bisa mengakses energi dengan harga terjangkau.

Di sisi  lingkungan hidup, Pertamina berkomitmen mewujudkan keberlanjutan kehidupan flora dan fauna langka. Pertamina terlibat dalam pelestarian 87 spesies hewan endemi, konservasi 52 jenis tumbuhan endemi,  dan konservasi berbagai jenis mangrove di 28 wilayah operasi Pertamina.

Kini, Pertamina mengimplementasikan ISO 14001:2015 mengenai Environmental Management, ISO 45001:2018, ISO 50001:2018 Social Responsibility; ISO 37001:2016  Energy Management, ISO 27001:2013 Anti Bribery Management System, ISO 27001:2013 Information Security Management Systems, dan ISO 26000:2010 Social Responsibility.

Go Green

Go Green merupakan komitmen Pertamina menjalankan program strategis transisi energi untuk  mewujudkan energi ramah lingkungan berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Guna mencapai target besar tersebut, Pertamina telah mengambil delapan inisiatif EBT.

Inisiatif pertama adalah meningkatkan kapasitas pembangkit geotermal dari 672 megawatt (MW) pada 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026. Kedua, memulai  pemanfaatan hidrogen hijau (hidrogen yang dihasilkan EBT) yang akan menggunakan listrik dari lapangan panas bumi Pertamina dengan total potensi 8.600 kilogram hidrogen per hari.

Ketiga, berpartisipasi dalam Indonesia Battery Corportation  dengan target produksi baterai 140 GWh pada 2029 dan mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik, termasuk bisnis pengisian dan penukaran baterai kendaraan listrik. Pertamina juga membangun enam unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum percontohan di DKI Jakarta dan Tangerang.

Keempat, meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit EBT dari 1,9 MW di tahun 2021 menjadi 10 gigawatt (GW) pada 2026.  Kelima, melakukan gasifikasi 1.000 kiloton per tahun (kilo tonnes per annum/KTPA) melalui pembangunan pabrik metanol dengan rencana operasi 2025, serta pengembangan dimetil eter (DME) berkapasitas 5.200 KTPA.

Inisiatif keenam ialah membangun kilang ramah lingkungan yang menghasilkan produk-produk energi hijau berbasis kelapa sawit. Dalam lingkup inisiatif ini, Pertama meningkatkan kapasitas produksi Green Diesel D100 menjadi 3.000 barel per hari pada 2022 dan 26.000 barel pada 2024.  

Ketujuh adalah pengembangan bio energi hingga 2026 yang terdiri dari biomassa atau biogas sebesar 153 MW, bio blending gasoil & gasoline, dan minyak mentah nabati dari alga dan etanol 1.000 KTPA dengan target produksi pada 2025.

Adapun inisiatif kedelapan yakni menerapkan circular carbon economy di beberapa daerah,  di antaranya dengan melakukan daur ulang (recycle) biomassa dan biogas, mengurangi (reduce) bahan bakar dengan penggunaan energi surya, kendaraan listrik, dan LNG bunkering; serta penggunaan kembali (reuse) CO2 dan metanol untuk kegiatan enhanced oil recovery (EOR ) yang terbukti menurunkan emisi karbon sebanyak 6 juta ton pada 2020.

Selain itu, sejak pertengahan 2020 Pertamina menjalankan Program Langit Biru yang sukses menurunkan emisi karbon 12 juta ton. Sementara untuk sektor rumah tangga, pada 2021 Pertamina memasang 107 ribu sambungan gas rumah tangga di 21 kabupaten/kota. Saat ini, jumlah pelanggan gas rumah tangga mencapai 590 ribu pelanggan di 67 kabupaten/kota, 17 provinsi.

Go Collaborative

Go Collaborative adalah upaya dan komitmen Pertamina untuk terus berinovasi dan berkolaborasi sebagai lokomotif perekonomian  dan industri nasional. Kolaborasi penyediaan energi dilakukan Pertamina dengan berbagai perusahaan migas global seperti  ExxonMobil untuk teknologi carbon capture utilization and storage (CCUS). Pertamina juga menjalin kerja sama dengan Masdar dan ACWA untuk pengembangan pembangkit EBT di wilayah kerja hulu dan kilang.

Pertamina melakukan sinergi dengan PLN untuk penyediaan pasokan dan pembangunan  infrastruktur gas alam cair (LNG) di 56 lokasi. Di samping itu, Pertamina bersama PLN dan Pupuk Kujang juga terus meningkatkan keandalan dan penyaluran pasokan gas sebesar 200 billion british thermal unit per day (BBTUD) untuk sektor listrik dan 25 BBTUD untuk sektor pupuk.

Badan usaha milik daerah (BUMD) tentu tidak akan dilupakan. Pertamina melakukan serangkaian kolaborasi dengan BUMD untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dengan potensi 80.000 sambungan di DKI Jakarta dan 31.800 sambungan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.  Sepanjang 2021, Pertamina telah menjalankan 255 kontrak/proyek dengan tingkat komponen dalam negeri mencapai 69,6 persen.

Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina berkolaborasi pula dengan masyarakat, dengan mendukung 250 usaha mikro, kecil, dan menengah untuk go digital dan go global melalui Pertamina SMEXPO 2021. Sebagai upaya langsung membantu masyarakat menghadapi Covid-19, Pertamina membangun tujuh rumah sakit khusus Covid-19 berkapasitas 1.200 tempat tidur serta menyalurkan bantuan senilai Rp 2,1 triliun.

Go Digital

Go Digital merupakan langkah digitalisasi bisnis Pertamina untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan.  Selama 2021, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan Pertamina Integrated Command Center. Pusat integrasi big data Pertamina dari hulu ke hilir ini dioperasikan pada 1 September 2021 yang berperan memonitor produksi dan pelayanan kepada masyarakat.

Pertamina berhasil pula melakukan digitalisasi di sektor hulu, pengolahan, dan hilir. Pada sektor hulu, Pertamina membangun Integrated Optimization Decision Support Center yang mampu menurunkan potensi kehilangan produksi di Blok Rokan dengan nilai manfaat lebih dari US$ 200 juta.

Pertamina menjadi perusahaan energi pertama di Asia yang  menggunakan teknologi enhanced full tensor gradiometry (eFTG). Dengan teknologi digital tersebut, Pertamina bisa  melakukan survei migas di  cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat, seluas 45 ribu kilometer persegi.

Sementara digitalisasi kilang dilakukan melalui program predictive maintenance online. Selanjutnya di sektor hilir, Pertamina telah mendigitalkan semua SPBU Pertamina dan proses pengelolaan perkapalan sehingga semua pekerjaan bisa dipantau secara langsung.

Go Productive & Efficient

Go Productive & Efficient adalah upaya Pertamina untuk menjalankan tugas mewujudkan ketahanan energi nasional, sembari tetap berprestasi.  Pada 2021, Pertamina ditunjuk menjadi pengelola Blok Rokan. Amanah ini dijalankan Pertamina dengan mengebor 118 sumur dan meningkatkan produksi sebesr 162 ribu barel per hari. Capaian ini menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 2,7 triliun.

Pertamina juga menyelesaikan pembangunan dua kapal tanker raksasa, yakni  VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime berkapasitas  2 juta barel. Tak hanya itu, Pertamina menggenjot pula pengerjaan proyek refinery development master plan program (RDMP) dan grass root refinery (GRR), serta pengembangan petrokimia sebagai bisnis masa depan.

Go Global

Go Global merupakan strategi Pertamina untuk memperluas bisnis ke mancanegara dan meningkatkan daya anak-anak usaha di pasar global.  Selama 2021, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk Fortune Global 500, persisnya di urutan ke-287. Di tahun penuh tantangan itu, Pertamina meraih sekitar 250 penghargaan nasional maupun internasional.

Pada sisi hulu, Pertamina melebarkan sayap di 13 negara, mulai dari Aljazair hingga Venezuela. Lapangan migas di mancanegara berkontribusi 49,9 juta barel dengan nilai US$ 2,8 miliar yang dikirimkan ke Indonesia.

Pada sisi hilir, Pertamina telah melakukan ekspor avtur dan pelumas. Layanan avtur Pertamina kini tersedia di 128 lokasi di 47 negara. Sedangkan pelumas Pertamina telah diekspor ke 14 negara dengan pasar terbesar Asia, Afrika, dan Australia.  

Dan yang terbaru dan terhangat, Pertamina telah pula melakukan global branding melalui pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit, di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.  

Konten Eksklusif Lainnya

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024

  • 21 April 2024

  • 20 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan