Kolaborasi Dorong Ekspor Produk Dekorasi dan Furnitur
Program “Aku Siap Ekspor” untuk meningkatkan kapasitas dan menjaring pasar ekspor.
JAKARTA – Kementerian Perdagangan menandatangani perjanjian kerja sama program akselerasi ekspor untuk produk dekorasi rumah dan furnitur kecil dengan lima kementerian/lembaga. Kerja sama dilakukan dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Business and Export Development Organization (BEDO).
Program kerja sama yang disebut “Akselerasi Usaha Kecil dan Menengah Industri Kecil dan Industri Menengah Siap Ekspor” atau disingkat “Aku Siap Ekspor” ini ditandatangani secara virtual pada Jumat, 8 Oktober 2021.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi optimistis program ini akan akan mendorong naik ekspor produk dekorasi rumah dan furnitur kecil. “Kerja sama dengan lembaga lain untuk bersinergi memfasilitasi pelaku usaha melalui pembinaan intensif agar dapat masuk ke pasar Amerika Serikat, Kanada, Australia, Afrika Selatan dan pasar internasional lainnya,” ujarnya pada saat memberikan sambutan.
Program “Aku Siap Ekspor” untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM) menyusun rencana pemasaran mempertimbangkan target pasar sampai mendapatkan pembeli mancanegara. Didi mengatakan program ini didesain khusus bagi perusahaan yang masih di fase awal dalam persiapan ekspor.
Penandatanganan kerja sama dilakukan serentak secara virtual oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo, Deputi Bidang Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya, Sekretaris Jenderal Dewan Kerajinan Nasional Gati Wibawaningsih, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur dan Ketua Yayasan Business and Export Development (BEDO) Jeff Kristianto.
Produk dekorasi rumah dan furnitur adalah salah satu sektor penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia. “Oleh sebab itu, kami memandang perlunya peningkatan daya saing ekspor produk tersebut,” kata Didi.
Penandatanganan ini merupakan kegiatan puncak dari rangkaian lokakarya luring bertema “Product Development and Trade Fair Participation” yang diadakan di tujuh kota di Indonesia yaitu Tangerang, Depok, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Bogor.
Program “Aku Siap Ekspor” merupakan program pembinaan ekspor UKM dan IKM agar dapat menyusun rencana pemasaran ekspor sesuai target pasar. Melalui program ini pelaku usaha mendapatkan pembeli mancanegara baik saat pameran maupun riset secara daring.
Program ini telah dilaksanakan sejak Juni 2021, dimulai dengan sosialisasi kepada pelaku usaha dekorasi rumah dan furnitur kecil di seluruh Indonesia. Hasilnya, sebanyak 114 peserta program terseleksi akan dibimbing secara langsung oleh pelatih dan mentor berpengalaman di industri dekorasi rumah dan furnitur kecil yang merupakan anggota Dekranas, HIMKI, dan BEDO.
Titik berat program ini adalah fase persiapan ekspor. Fase tersebut meliputi penguatan internal organisasi UKM, pendampingan penyusunan strategi dan rencana ekspor. Kemudian praktik bisnis dan negosiasi, serta materi-materi pendukung lainnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo, menyatakan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat sehingga program “Aku Siap Ekspor” dapat terlaksana. “Kami ucapkan selamat juga kepada 114 pelaku usaha yang terpilih dalam program ini, kami harapkan seluruh peserta berkomitmen terhadap program ini sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” ungkap Dody.
Senada dengan Dody, Sekretaris Jenderal Dekranas Gati Wibawaningsih berharap para pelaku usaha dapat memanfaatkan program “Aku Siap Ekspor” untuk meningkatkan perekonomian. “Program ini adalah program yang baik yang bisa dimanfaatkan oleh peserta untuk menggali pengetahuan dalam mempersiapkan diri memasuki pasar global. Silakan dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.
Adapun Deputi Bidang Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Nia Niscaya, menyatakan produk dekorasi rumah termasuk dalam subsektor ekonomi kreatif. Subsektor berkontribusi paling besar bersama dengan subsektor kuliner dalam perekonomian.
Nia bergarap kolaborasi ini dapat memberikan inspirasi bagi lembaga lain untuk bergotong-royong mendukung peningkatan perekonomian melalui program bersama. “Indonesia sangat terkenal di mancanegara untuk produk dengan craftsmanship tinggi yang bersumber dari budaya Indonesia yang turun-temurun,” ujarnya.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan berharap peserta dari program ini akan bermanfaat melipatgandakan kinerja ekspor para UKM. “Diharapkan pelaku usaha dekorasi rumah dan furnitur kecil Indonesia dapat memperoleh pengetahuan ekspor ke pasar internasional dari para ahli dan meningkatkan omzet tiga kali lipat,” ucapnya.