SAKTI Bergabung ke Federasi Global ITF, Demi Menjawab Tantangan Pekerja Maritim Indonesia
Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan pelaut serta pekerja pelabuhan di Indonesia.
Serikat Awak Kapal dan Transportasi Indonesia (SAKTI) secara resmi bergabung dengan International Transportworkers Federation (ITF). Pengumuman ini disampaikan saat perhelatan upacara selamat datang di markas SAKTI, Jakarta Utara, Rabu, 15 September 2021.
“Kami bergabung dengan ITF dan Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) demi menjawab tantangan pekerja maritim di Indonesia,” ujar Ketua Umum SAKTI Dewa Nyoman Susilayasa. Dewa mengatakan dengan langkah ini, harapannya dapat mewujudkan kesejahteraan pelaut serta pekerja pelabuhan di Indonesia. “Kesejahteraan pekerja yang tertuang dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) dan keselamatan kerja merupakan faktor penting bagi pekerja maritim nasional,” kata Dewa.
Senada dengan Dewa, ITF Regional Officer untuk kawasan Asia PAcific Jagath Bandara mengatakan pentingnya membangun kapasitas dan kekuatan pekerja maritim di Indonesia.“Saya mengucapkan selamat datang kepada SAKTI di dalam keluarga besar ITF. Saat pekerja maritim ada di garda depan mata rantai logistik, maka perlu pemberdayaan dan pembangunan anggota secara berkelanjutan,” ujar Jagath. Menurutnya, lingkup kerja ITF dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kondisi kerja bagi pekerja maritim di seluruh dunia.
“ITF mendukung pekerja transportasi untuk tumbuh dan membangun kapasitas dengan optimal. ITF bersama 18,5 juta anggota globalnya tentu mendukung langkah SAKTI bersama FPPI dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan pekerja transportasi Indonesia,” katanya. Ketua Umum Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI), Nova Sofyan Hakim mengatakan posisi pekerja maritim Indonesia sangat strategis bagi kepentingan ekonomi nasional dan global.
“Di saat yang sama, kita dihadapkan dengan situasi pandemi. Maka upaya FPPI adalah untuk bagaimana melindungi pekerja dan keluarganya. Dengan SAKTI menjadi bagian dari FPPI dan ITF, saya optimis dalam menjawab tantangan pelaut dan pekerja pelabuhan ke depan,” ujar Nova.