maaf email atau password anda salah


UNiversitas Muhammadiyah Tangerang

Terobosan Rektor Menjadikan Kampus Kelas Dunia

Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menjadi universitas kelas dunia yang islami berbasis green industry.

arsip tempo : 171415911364.

Gedung Universitas Muhammadiyah Tangerang. tempo : 171415911364.

Pada 3 Agustus 2021, Universitas Muhammadiyah Tangerang akan merayakan Milad-nya yang ke 12 tahun. Tidak butuh waktu lama bagi Dr. H. Ahmad Amarullah, S.Pd.,M.Pd. melakukan sejumlah terobosan dalam memimpin Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Sejumlah target dicanangkan mulai dari Internasionalisasi UMT, restrukturisasi kelembagaan, memperbaiki tunjangan gaji pegawai dan dosen serta membangun gedung baru 19 lantai serta perluasan lahan.

Untuk diketahui, Amarullah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang menggantikan Achmad Badawi yang wafat pada Senin, 3 Juni 2019, yang telah menjadi rektor selama 10 tahun. Amarullah sebelumnya menjabat wakil rektor I, kemudian dipilih berdasarkan rapat senat dan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Setelah dilantik sebagai Rektor UMT,  pria yang akrab disapa Bang Uwoh ini berupaya membawa kampus di Kawasan Cikokol, Kota Tangerang, menjadi tempat pendidikan bertaraf internasional. “Kami kembangkan dengan visi baru menjadi universitas kelas dunia yang islami berbasis green industry. Itu semua muaranya ke sana nanti,” ujar pria kelahiran Tangerang, 3 April 1966 ini.

Dr. H. Ahmad Amarullah, S.Pd.,M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Guna mencapai tujuan tersebut, Amarullah  mengatakan, bahwa UMT telah menjalin hubungan dengan negara lain, seperti Australia, Thailand, Taiwan dan Malaysia. Dia mengatakan akan meneruskan dan mengimplementasikan kerjasama yang telah dirintis Achmad Badawi dalam menjalin hubungan dengan berbagai negara untuk mengembangkan kerja sama, seperti pertukaran mahasiswa, dosen, seminar, KKN internasional, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Saat ini, UMT sendiri memiliki jumlah mahasiswa hingga mencapai 17.000. Amarullah  mengaku telah membuat terobosan guna meningkatkan kualitas dan kapasitas pegawai dan dosen. Seperti menerapkan tunjangan kinerja (tukin) dalam aspek penggajian yang sebelumnya tidak dilakukan. Sehingga diharapkan terbentuk budaya kerja baru yang lebih terukur. Dia optimistis dengan sistem ini akan memberikan motivasi kepada pegawai dan dosen untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik kepada mahasiswa.

Dengan sistem pemberian honor tersebut, Amarullah mengatakan semua pegawai harus melaporkan apa yang sudah dilakukan dan belum melalui platform aplikasi. Sejumlah indikator pekerjaan harus dipenuhi pegawai dan termonitor kinerjanya secara real time.

Dengan tunjangan kinerja masalah kesejahteraan yang selama ini menjadi perhatian utama bisa diselesaikan. "Untuk menghitung itu kami menggunakan teknologi, kami composting aktivitas mereka, dari akademik, maupun yang non-akademik,” ucap pria yang mengawali karier pada tahun 1989 sebagai guru SD ini.

Amarullah mengatakan tantangan selama pandemi dalam kegiatan perkuliahan adalah kuliah daring (online). Mahasiswa banyak yang mengeluhkan karena mengalami kejenuhan dalam metode belajar ini. Sehingga pihaknya berinisiasi untuk menerapkan learning management system (LMS).  “Jadi pembelajaran dikelola menggunakan system berbasis teknologi, dan mereka tidak jenuh karena tidak hanya mengandalkan satu platform,” jelas pria tiga anak ini.

Selanjutnya tantangan lain adalah terkait pengelolaan keuangan juga berbasis efisiensi dan kinerja. Amarullah berpandangan bahwa kampus tidak bisa terus mengandalkan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dari mahasiswa. Guna menambah sumber keuangan selain SPP, saat ini  pihaknya juga melakukan wirausaha seperti memproduksi air minum kemasan bermerk UMT-qu, mengelola kantin dan membangun minimarket di dalam kampus. Pihaknya masih terus menggali usaha-usaha lainnya dalam rangka mendukung pembiayaan pendidikan yang berkualitas tanpa membebani mahasiswa dengan tarif SPP yang mahal. “Bahkan dengan dana yang berlebih dari hasil usaha tersebut, memungkinkan kampus memberikan beasiswa bagi alumninya yang berprestasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri ," tandasnya.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan