Pandemi Covid-19 Meningkatkan tren Bisnis di Media Sosial, Bikin Usaha Tinggal Klik
Melihat kondisi pandemi Covid-19, perusahaan rintisan atau start up pengembang bisnis daring, Klik menyebut terjadi percepatan masa transisi peralihan ke ekosistem digitial oleh UMKM di Indonesia. Namun berjualan di marketplace besar memiliki kendala tersendiri lantaran harus bersaing secara ketat dengan toko lain dan dibebani biaya komisi yang cukup tinggi. Sehingga berjualan menggunakan laman atau media sosial menjadi tren berjualan daring yang efektif.
“Seiring dengan crowded-nya marketplace seperti Tokopedia dan Shopee, UMKM kedepannya harus mengembangkan channel usaha online mandiri tanpa bergantung ke platform besar,” kata Co-Founder Klik Francis Anugerah, Selasa, 1 Mei 2021
Dengan membuat platform daring secara mandiri, para pelaku UMKM dapat berjualan secara langsung kepada konsumen tanpa membayar biaya komisi kepada lokapasar. “Personalised direct selling ke followers adalah masa depan berjualan online bagi UMKM Indonesia,” tutur Francis.
Melihat tren ini, start up pengembang bisnis online Klik (http://klik.us) terus membantu para pebisnis lokal maupun pelaku UMKM guna mengembangkan bisnisnya dengan membuat laman toko online secara mudah dan tanpa dibebani biaya komisi.
Untuk periode 1 Juni – 31 Oktober 2021, Klik akan menawarkan seluruh varian toko online secara gratis untuk setahun pertama. Pengusaha dapat membuat laman untuk berjualan di mana saja dan kapan saja, termasuk di media sosial seperti Instagram, langsung kepada pengikutnya. “Saat ini Klik sudah membantu lebih dari 3 ribu UMKM di Indonesia untuk membangun dan mengembangkan bisnis online mereka,” ucap Co-Founder Klik William Lunt.