maaf email atau password anda salah


Kementerian Pertahanan

Menteri Pertahahan Berikan Beasiswa seluruh Anak Awak KRI Nanggala 402

Beasiswa diberikan mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi.

arsip tempo : 173058281622.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi salah satu keluarga dari kru KRI Nanggala 402, di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 26 April 2021. . tempo : 173058281622.

JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menemui perwakilan keluarga dari kru KRI Nanggala 402, di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 26 April 2021. Dalam kesempatan itu, Prabowo menjanjikan beasiswa bagi para anak-anak dari prajurit Korps Hiu Kencana yang gugur di Perairan Utara Bali. “Kepada keluarga, Pak Prabowo menyampaikan bela sungkawa yang sangat mendalam sekaligus juga menyampaikan akan memberikan beasiswa penuh mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan universitas, untuk putra-putri prajurit KRI Nanggala-402 yang gugur beberapa waktu lalu," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak.

Secara keseluruhan, tercatat 53 orang yang berada di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang dipimpin Komandan Letnan Kolonel Laut (P) Heri Oktavian, saat dinyatakan tenggelam (subsunk) pada Rabu, 21 April 2021. Seluruh korban dinyatakan gugur setelah kapal selam ditemukan di kedalaman 838 meter dalam keadaan terbelah menjadi tiga bagian.

Dahnil mengatakan Prabowo menyakini bahwa prajurit KRI Nanggala-402 yang gugur adalah putra putri terbaik bangsa. Dia akan mendukung sepenuhnya pendidikan putra putri para kusuma bangsa tersebut. "Dan kami berharap mereka bisa melanjutkan cita-cita pengabdian orang tua mereka," kata Dahnil.

Kehormatan kepada para prajurit yang gugur juga ditunjukan Markas Besar TNI. Mereka berencana akan menggelar upacara tabur bunga untuk menghormati dan melepas kepergian 53 kru KRI Nanggala-402. "Nanti akan kami laksanakan acara tabur bunga yang diikuti oleh keluarga korban menggunakan KRI," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers, Ahad, 25 April 2021.

Selain itu, awak KRI Nanggala-402 yang gugur akan diberi penghargaan kenaikan pangkat atas pengorbanan prajurit. "Kami akan memberikan satu penghargaan pada para prajurit Hiu Kencana yang gugur di Nanggala-402 dan itu akan kami ajukan secara berjenjang kepada Presiden yaitu berupa kenaikan pangkat dan akan segera kami proses," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pengamat militer, Susaningtyas Kertopati menyatakan, tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 merupakan kecelakaan kapal Selam pertama di Indonesia.  Menurut dia, lost contact kapal masih ada peluang untuk melakukan combat SAR. Kemampuan menyelam normal pada ambang batas kedalaman operasional adalah 48 jam ditambah cadangan darurat untuk 24 jam, sehingga total 72 jam.

"Menurut kemampuan tersebut kesempatan masih terbuka melakukan operasi combat SAR sampai dengan 58-60 jam ke depan. Kesempatan ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan mengundang Angkatan Laut negara lain untuk melaksanakan misi kemanusiaan tersebut," kata dia ketika dihubungi, Senin 26 April 2021.

Wanita biasa disapa Nuning ini mendukung agar pemerintah mengevaluasi alutsista yang dimiliki, termasuk sistem perawatan (MRO), berikut kebijakan anggaran pertahanan.

Dia menambahkan Lembaga pendidikan perlu melakukan evaluasi agar para perwira mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan teknologi alutsista yang mumpuni. Sehingga gugurnya putra terbaik bangsa di usia muda seperti Letnan Kolonel Laut (P) Heri Oktavian tak terjadi lagi. “Evaluasi Alutsista penting agar tak semakin banyak putra terbaik bangsa menjadi anumerta pada usia muda," ungkap Nuning.

 Inforial 

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 2 November 2024

  • 1 November 2024

  • 31 Oktober 2024

  • 30 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan