maaf email atau password anda salah


Badan Amil Zakat Nasional

Askrindo dan BAZNAS Gelar Operasi Katarak Gratis

Operasi katarak dilaksanakan dalam empat tahap terdiri dari screening, operasi dan pasca operasi dimulai sejak Maret hingga April 2021.

arsip tempo : 173077806371.

Bantuan Kesehatan Operasi Katarak yang diberikan PT. Askrindo kepada 200 warga tidak mampu di Jabodetabek yang disalurkan oleh Badan Amil Zakat Nasional. tempo : 173077806371.

JAKARTA – Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, PT Askrindo bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membantu 200 warga tidak mampu di Jabodetabek menjalani operasi katarak gratis. Program tersebut terealisasi berkat dukungan dari PT Askrindo melalui pendanaan program TJSL (tanggung jawab sosial lingkungan) yang disalurkan melalui badan amil.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua BAZNAS, Mokhammad Mahdum, Direktur Operasi sekaligus Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Wahyu TT Kuncahyo, Direktur Kepatuhan dan SDM PT Askrindo Kun Wahyu Wardhana serta Kepala Biro Umum PT Askrindo, Ahmad Faisal yang diselenggarakan di Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Jakarta, Senin, 19 April 2021.

Direktur Kepatuhan dan SDM PT Askrindo, Kun Wahyu Wardhana, mengatakan, melalui program ini diharapkan membantu masyarakat di wilayah Jabodetabek. Bantuan diberikan dalam layanan kesehatan berupa operasi katarak untuk penyembuhan penglihatannya kembali.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS yang telah memfasilitasi program ini. Semoga program ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapat banyak manfaat bagi para mustahik,” kata Kun.

Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum mengatakan, operasi katarak dilaksanakan dalam empat tahap terdiri dari screening, operasi dan pasca operasi dimulai sejak Maret hingga April 2021. Jumlah penerima manfaat sebanyak 200 orang. Kegiatan ini telah melalui protokol kesehatan yang ketat bagi pasien dan dilaksanakan di Rumah Sehat BAZNAS.

Program operasi katarak gratis diselenggarakan berdasarkan hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) 2014 – 2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di 15 provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua Barat).

Hasil tersebut menunjukan angka kebutaan mencapai tiga persen dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi sampai 81 persen menurut data P2PTM Kemenkes RI 2019. Selain di bidang kesehatan, Askrindo dan  BAZNAS bekerjasama dalam penanganan pascabencana di Sulawesi Tengah serta penanganan bagi masyarakat terdampak Covid-19.

 Inforial

Konten Eksklusif Lainnya

  • 5 November 2024

  • 4 November 2024

  • 3 November 2024

  • 2 November 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan