maaf email atau password anda salah


Kemendikbud

Kampus Masa Depan di Sangihe

Politeknik Negeri Nusa Utara menambah daftar kampus di daerah perbatasan Indonesia. Harapan dari kawasan perbatasan.

arsip tempo : 171419254458.

Peresmian gedung baru Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto, di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Selasa, 6 April 2021.. tempo : 171419254458.

Sangihe–Satu lagi kampus di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia resmi berdiri. Momentum tersebut ditandai dengan diresmikannya gedung baru Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) yang berlokasi di Desa Taloarane I, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. “Kita tunggu nanti bagaimana terobosan-terobosan dari kampus perbatasan NKRI ini,” ujar Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam  peresmian kampus tersebut pada Selasa, 6 April 2021.

Menurut Wikan, Politeknik Negeri Nusa Utara ini adalah wajah Indonesia yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. Wikan mengaku bangga karena politeknik yang tergolong muda ini mampu menjadi salah satu pionir untuk sinergitas dan kerja sama semua kalangan. “Tidak hanya dengan sesama perguruan tinggi, tapi juga bagi semua elemen masyarakat yang ada di Kepulauan Sangihe, terlebih bagi bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.

Kendati berada di daerah terluar Indonesia, yang secara administrasi masuk ke Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjamin fasilitas dan kualitas Politeknik Negeri Nusa Utara terbilang memadai dan baik. Oleh karena itu, menurut Wikan, kampus ini diharapkan bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dari Sangihe. “Insya Allah ini akan menjadi legacy kita untuk Indonesia masa depan, yaitu pemimpin-pemimpin hebat Indonesia yang lahir dari Sangihe,” ucap Wihan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Wihan, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang telah mewujudkan pembangunan kampus tersebut. “Selamat atas capaian ini. Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur,” ujarnya.

Pemberian nama kampus ini memiliki makna tersendiri. Menurut Direktur Politeknik Negeri Nusa Utara, Profesor Frans Gruber Ijong, pemberian nama Polnustar pada lembaga pendidikan tinggi ini dimaksudkan guna mempertegas keberadaannya pada kawasan pulau-pulau kecil yang tersebar di wilayah perbatasan NKRI. “Selain itu, dipilihnya nama tersebut juga untuk mengantisipasi berbagai bidang ilmu yang akan dikembangkan ke depan, khususnya berwawasan kebaharian yang merupakan ciri khas program pendidikannya.” Ujar Frans, “Polnustar mengusung visi menjadi politeknik modern berwawasan kebaharian, mandiri, unggul, dan berdaya saing.”

Aktivitas pembelajaran di kampus ini sudah berjalan beberapa tahun lalu. Jumlah mahasiswa terdaftar pada 2020 lalu sebanyak 658 orang dan lulusan mencapai 2.556 orang yang tersebar di berbagai bidang pekerjaan. Polnustar kini menyelenggarakan program diploma tiga (D3) pada tiga jurusan dan lima program studi, yaitu Jurusan Kesehatan (PS Keperawatan), Jurusan Perikanan dan Kebaharian (PS Teknologi Penangkapan Ikan, PS Teknologi Pengolahan Hasil Laut, PS Teknologi Budidaya Ikan), dan Jurusan Teknik Komputer dan Komunikasi (PS Sistem Informasi). “Semua prodi sudah terakreditasi Sangat Baik, dan pada 26-27 Maret 2021 lalu kami telah melakukan akreditasi institusi oleh BANPT. Semoga mendapatkan hasil Sangat Baik,” ujar Frans Gruber Ijong.

Polnustar sendiri kini telah memiliki tiga lokasi kampus, yakni kampus Tahuna, kampus Manganitu, dan pusat budidaya ikan laut di Teluk Talengen. Adapun peresmian kampus anyar ini terdiri atas dua gedung yang didanai oleh proyek SBSN-TA-2020 yang dimulai pada 20 Maret 2020 lalu. “Terima kasih kepada Dirjen Diksi dan Gubernur Sulawesi Utara yang meresmikan fasilitas pendidikan yang megah ini setelah penantian hampir 10 tahun. Semoga dari kampus Polnustar akan lahir generasi cerdas dan terampil untuk Indonesia maju,” kata Frans.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan berdirinya Polnustar tak lepas dari peran serta dan semangat masyarakat Nusa Utara yang menginginkan pendidikan yang memadai di wilayah perbatasan Indonesia. “Semangat dari warga Nusa Utara pada saat itu memang menginginkan ada lembaga pendidikan yang representatif buat sumber daya manusia yang ada di sini,” ujarnya.

Olly menambahkan, guna menciptakan kualitas SDM yang baik, maka memerlukan fasilitas yang memadai. “Kalau cuma menciptakan pendidikan tanpa menyiapkan tempat untuk orang-orang yang kita didik, percuma,” ucapnya. Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, menurut Olly, memiliki misi yang sama, yakni bagaimana membangun dari pinggiran. “Karena tugas pemerintah adalah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan SDM, sekaligus meningkatkan pendapatan.”(*)

Inforial

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan