Mencegah Nyeri Punggung Efek WFH
JAKARTA – Pandemi Covid-19 membuat sebagian dari kita harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH). WFH mungkin melindungi kita dari Covid-19. Namun, ada masalah kesehatan lain yang mengintai jika kita tak berhati-hati.
Ahli Bedah Ortopedi, dr Muhammad Alvin Shiddieqy Pohan, Sp.OT bercerita, ia kerap menemukan pasien yang mengeluhkan sakit atau nyeri di bagian punggung dan leher.
Menurutnya, itu disebabkan oleh posisi duduk yang tidak dianjurkan. Kemudian, kebiasaan duduk terlalu lama tanpa adanya jeda juga dapat menyebabkan sakit. “Orang yang bekerja di depan komputer sendiri itu banyak banget yang menyebabkan masalah pada kesehatan, dikarenakan posisi duduk,” kata dia kepada Tempo, Jumat, 26 Februari 2021.
Punggung bagian bawah tersusun dari tulang punggung, ligamen, dan otot. Bagian tubuh ini merupakan struktur yang kuat, dan berperan penting dalam menopang tubuh saat berdiri tegak maupun saat bergerak ke berbagai arah.
Alvin menjelaskan, low back pain atau nyeri punggung bawah adalah rasa nyeri pada pinggang atau tulang punggung bagian bawah yang bisa terasa hingga ke bokong dan paha. Bahkan pada beberapa kasus, nyeri yang dirasakan penderitanya bisa menjalar hingga ke kaki.
Bekerja dari rumah mungkin terasa lebih nyaman dan santai. Namun, kata dia, duduk yang tidak ergonomis tanpa disadari dapat menyebabkan penyakit ini.
“Jadi banyak orang tidak mengetahui cara mencegah low back pain tadi,” ujarnya.
Selain punggung bawah dan leher, tangan juga bisa terasa nyeri karena terkena carpal tunnel syndrome dan trigger finger. Ini biasanya dialami mereka yang terlalu banyak mengoperasikan gawai.
Alvin menjelaskan penggunaan gawai dengan pergelangan tangan dan jarinya secara terus menerus, dapat menyebabkan kedua penyakit tersebut. “Jadi ini menyebabkan sensasi nyeri ketika satu atau beberapa jari ditekuk atau diregang. Jari juga cenderung menjadi kaku pada posisi tertentu hingga tak bisa digerakkan," ucapnya.
Orang yang rentan nyeri punggung
Nyeri punggung bawah dan leher dapat menyerang siapa saja. Namun menurut Alvin, ada kelompok yang lebih berisiko mengidap penyakit ini.
Pertama adalah kelompok usia sekitar 30-59 tahun. Menurutnya, semakin tinggi usia, maka akan semakin rentan orang terkena penyakit tersebut. Hal itu dikarenkan mulai berkurangnya kepadatan tulang pada rentang usia itu.
dr Muhammad Alvin Shiddieqy Pohan, Sp.OT
Selain itu, kata Alvin, orang yang mengalami kelebihan berat badan, jarang berolahraga, dan punya penyakit penyerta seperti kolesterol atau hipertensi. “Karena penyakit juga kekuatan mental penting atau tidak setres, dan sugesti itu juga penting,” tuturnya.
Untuk mengurangi risiko terkena nyeri punggung, Alvin menyarankan mengatur posisi duduk selama WFH. Kemudian selama bekerja, dapat diselingi dengan berolahraga, terutama yang melatih otot perut dan punggung. Jenis latihan yang baik untuk nyeri punggung adalah yoga, pilates, jalan kaki, dan berenang.
Apabila cara-cara di atas tidak berhasil mengatasi nyeri punggung, kata Alvin, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebab nyeri punggung bawah. Pemeriksaan yang akan dilakukan dokter antara lain adalah pemeriksaan fisik, foto rontgen, CT scan, dan magnetic resonance imaging (MRI).
Pada beberapa kasus, dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan Elektromiografi untuk mengevaluasi kondisi saraf punggung bawah. “Setelah terlihat kita melakukan diagnosa pasti dan menentukan tindakan pastinya. Apakah dilakukan operasi apakah dilakukan rehab tergantung kondisi pasien,” tuturnya.(*)
Inforial