Jika Anda kerap mengalami kesulitan tidur karena stres, cobalah zat yang satu ini. Namanya octacosanol. Zat ini terkandung dalam tebu (lapisan tipis keputihan di permukaan), dedak padi, minyak biji gandum, dan lilin lebah.
Para peneliti yang dipimpin oleh Mahesh K. Kaushik dan Yoshihiro Urade dari The International Institute for Integrative Sleep Medicine (WPI-IIIS) Universitas Tsukuba, Jepang, menemukan bahwa octacosanol dapat mengurangi rasa stres. Dampaknya, gangguan tidur akibat stres pun dapat berkurang bahkan hilang.
”Octacosanol bisa dianggap aman untuk digunakan manusia sebagai terapi karena merupakan senyawa berbasis makanan dan diyakini tidak memiliki efek samping,” kata Mahesh K. Kaushik yang mempublikasikan hasil risetnya di jurnal Nature.
Di pasar, suplemen octacosanol atau policosanol ramai dijual dan dipromosikan ampuh untuk metabolisme lemak, menurunkan kadar kolesterol, atau untuk menambah stamina.
Stres dan kurang tidur bak lingkaran yang sulit terurai. Lingkungan yang kerap berubah, tuntutan pekerjaan yang tinggi, dan faktor sosial-ekonomi sering membuat orang kurang tidur. Akibatnya, dalam keadaan seperti itu, stres mudah menyergap.
Walhasil, terjadilah gangguan tidur. Kondisi ini bukanlah hal sepele. Di antaranya berkaitan dengan berbagai gangguan, seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, depresi, kecemasan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Riset berskala besar yang dipimpin Saverio Stranges dari Warwick Medical School, Inggris, lima tahun lalu, menunjukkan bahwa masalah tidur seperti insomnia mempengaruhi 16,6 persen orang dewasa di Asia dan Afrika.
Masalah serupa terjadi di Amerika Serikat dan Kanada. Angkanya mencapai 20 persen. Menurut Stranges, dari risetnya yang melibatkan 24 ribu perempuan dan 19 ribu laki-laki, gangguan tidur mungkin juga mewakili masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
"Tampaknya masalah tidur tidak terkait dengan urbanisasi karena orang-orang yang disurvei kebanyakan tinggal di lingkungan perdesaan," ujarnya.
Mirip dengan yang terjadi di Amerika Serikat, dia menemukan adanya hubungan antara depresi dan gangguan tidur serta masalah tidur yang lebih umum terjadi pada perempuan dan orang tua.
Riset Stranges ini menyasar orang berusia 50 tahun atau lebih tua yang tinggal di perkotaan di Kenya dan di area perdesaan di Indonesia, Afrika Selatan, Tanzania, Ghana, Bangladesh, serta Vietnam.
Di Indonesia dan India, menurut Stranges, tingkat kesulitan tidur rendah. Sebanyak 4,6 persen perempuan dan 3,9 persen laki-laki di Indonesia mengalami masalah tidur. Di India, sebanyak 6,5 persen perempuan dan 4,3 persen laki-laki juga punya masalah sama.
Solusinya? Menurut Kaushik, pil tidur bukanlah penyelesaian yang tepat. Selain tidak mengatasi komponen stres, pil yang tersedia saat ini sering menimbulkan efek samping yang parah.
Kaushik menyelidiki efek octacosanol pada pengaturan tidur tikus yang terkena stres ringan melalui pemberian secara oral. Octacosanol menurunkan kadar kortikosteron dalam plasma darah, yang merupakan penanda stres. Tikus yang diberi octacosanol menunjukkan pola tidur normal. Sedangkan sebelumnya terganggu karena stres.
Desain risetnya adalah membandingkan tikus yang dikondisikan stres dan mengalami gangguan tidur dengan mengubah kandangnya. Adapun tikus lainnya (tikus normal) tidak diubah kandangnya.
Keduanya dipantau sebelum dan sesudah diberi octacosanol. Dua kelompok tikus ini diberi octacosanol secara oral dengan dosis 100 dan 200 mg/kg pada pukul 17.00 dan diawasi hingga 24 jam kemudian, termasuk periode awal dan bangun si tikus.
Para peneliti berkesimpulan octacosanol dapat mengurangi stres pada tikus dan memulihkan tidurnya ke pola normal. ”Tidur yang disebabkan oleh octacosanol mirip dengan tidur alami dan bersifat fisiologis,” kata Kaushik. Sebalilnya, octacosanol tak mempengaruhi tidur tikus yang tidak stres.
Hasil penelitian ini menunjukkan octacosanol berpotensi mengurangi stres dan membuat tidur lebih pulas. Karena itu, octacosanol berpotensi bermanfaat untuk terapi insomnia yang disebabkan oleh stres.
Tentu saja, penelitian ini belum sepenuhnya sempurna. Studi klinis yang terencana perlu dilakukan untuk memastikan pengaruhnya terhadap manusia. Bagaimanapun, mitigasi stres dan potensi dorongan tidurnya berbeda.
FIRMAN ATMAKUSUMA | NATURE | TSUKUBA | SCIENCE DAILY
Ilmu dan Teknologi
Senyawa Makanan yang Bikin Tidur Lelap
Octacosanol kelak bisa dikembangkan untuk terapi mengusir insomnia.
Edisi, 6 Juli 2020

Tempo

- - Jika Anda kerap mengalami kesulitan tidur karena stres, cobalah zat yang satu ini. Namanya octacosanol.
- - Zat ini terkandung dalam tebu (lapisan tipis keputihan di permukaan), dedak padi, minyak biji gandum, dan lilin lebah. .
- - Octacosanol kelak bisa dikembangkan untuk terapi mengusir insomnia.