Dokter kini telah memahami bagaimana virus corona merusak bagian dalam tubuh hingga memicu kematian. Mereka menemukan jejak virus ini mulai dari paru-paru-awal mula infeksi terjadi-hingga ke jantung dan pembuluh darah, ginjal, usus, serta otak.
"Morbiditas dan mortalitas sebenarnya dari penyakit ini mungkin didorong oleh respons inflamasi yang tidak proporsional terhadap virus ini," kata Jamie Garfield, ahli paru yang merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Temple University, Amerika Serikat.
Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menggerogoti sel dengan menempel pada reseptor permukaan sel yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). Setelah menginfeksi, virus merusak sel inang dan mengubahnya menjadi "pabrik", membuat salinan dirinya untuk menyerang lebih banyak sel tubuh.
Virus ini menyerang melalui "pintu masuk" di hidung, yakni dengan menempel pada sel goblet. Begitu berada di dalam hidung dan tenggorokan, virus menyebar ke paru-paru. Di ujung saluran pernapasan paru-paru terdapat kantong udara kecil yang dilapisi oleh sel yang juga kaya akan reseptor ACE2, yang disebut alveoli.
Biasanya, oksigen melintasi alveoli ke kapiler, pembuluh darah kecil, sebelum dibawa oleh sistem darah ke seluruh tubuh. Saat sistem kekebalan tubuh mendeteksi kehadiran virus dan akan melawan, sel darah putih melepaskan molekul persinyalan yang disebut sitokin. Protein ini mengkoordinasi respons tubuh terhadap infeksi dan memicu peradangan.
Semua organ vital di dalam tubuh yang kaya akan ACE2-yang membantu mengatur tekanan darah-menjadi target virus. Lapisan jantung dan pembuluh darah, ginjal dan usus kecil, bersama hidung, tenggorokan, serta alveoli kaya akan reseptor ACE2.
Pada beberapa pasien, reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang dikenal sebagai "badai sitokin" menghasilkan tingkat sitokin yang tak terkendali, yang kemudian mengaktifkan lebih banyak sel kekebalan yang mengakibatkan hiperinflamasi.
Sel-sel kekebalan mulai menyerang jaringan-jaringan yang sehat. Kebocoran pembuluh darah, tekanan darah turun, bentuk gumpalan, dan kegagalan organ katastropik dapat terjadi.
Ancaman yang baru teramati dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 adalah kecenderungan abnormal terhadap pembekuan darah. Gumpalan darah dapat pecah dan menyebar ke paru-paru, menyumbat pembuluh darah vital-emboli paru-atau menumpuk di otak, yang pada akhirnya menyebabkan stroke dan kematian.SCIENCE.COM | GRAPHIC NEWS | FIRMAN ATMAKUSUMA