maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Pesona Musik Kita di Malaysia

Ahmad Sahidah,
Dosen Filsafat Universitas Utara Malaysia

Setiap kali saya bertanya kepada kawan Melayu tentang kesukaan pada lagu Indonesia, mereka bilang karena kekuatan liriknya. Tentu perasaan itu tak bisa dielakkan karena daya ungkap lagu kita berbeda dengan negeri seberang. Betapapun akar bahasa sama, Melayu, gaya puitis di antara penggubah lagu dua serumpun ini berbeda. Masing-masing akan menemukan keunikan diksi. Pada waktu yang sama, adanya kemungkinan salah paham menganga karena ketaksaan makna dari kata.

Pada 1990-an, lagu Suci dalam Debu oleh Iklim begitu disukai di sini. Salim membawakannya dengan mendayu-dayu, khas cengkok Melayu. Lagu jiwang atau balada meraja. Bukan hanya diminta pendengar radio, seorang pendengar di radio lokal Madura bahkan meminta untuk membawakannya dengan iringan gitar. Secara keseluruhan, penikmat di sini mungkin bisa memahami. Tapi adakah mereka mengerti arti bekas yang berdebu? Bekas di sana adalah wadah, bukan mantan. Hal serupa, lagu Maia Ratu, Teman Tapi Mesra, yang di negeri jiran kata mesra bermakna ramah (friendly).

arsip tempo : 171350991894.

. tempo : 171350991894.

Ahmad Sahidah,
Dosen Filsafat Universitas Utara Malaysia

Setiap kali saya bertanya kepada kawan Melayu tentang kesukaan pada lagu Indonesia, mereka bilang karena kekuatan liriknya. Tentu perasaan itu tak bisa dielakkan karena daya ungkap lagu kita berbeda dengan negeri seberang. Betapapun akar bahasa sama, Melayu, gaya puitis di antara penggubah lagu dua serumpun ini berbeda. Masing-masing akan menemukan keunikan diksi. Pada waktu yang sama, adan

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024

  • 16 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan