maaf email atau password anda salah


Di Balik Mitos Lari tanpa Alas Kaki

Berlari tanpa alas kaki jadi tren di kalangan runners. Alasannya, cara berlari naturalis ini bisa mengurangi risiko cedera. Natalie Collins dkk, pakar fisioterapi dari The University of Queensland, membedah mitos seputar lari tanpa alas kaki dan menjelaskan mengapa sebagian orang tidak bisa menjalankannya.

arsip tempo : 173078060890.

Lari tanpa menggunakan alas kaki. Shutterstock. tempo : 173078060890.

Belakangan, orang ramai membicarakan lari tanpa alas kaki. Metode ini disebut-sebut sebagai cara berlari paling alamiah. 

Kehebohan di media sosial itu membuat banyak orang menanggalkan sepatu kesayangan mereka dan mulai berlari nyeker. Hasilnya berbeda-beda. Ada yang menggambarkan lari nyeker sebagai "hal terbaik yang pernah kulakukan", tapi ada juga yang bilang "saya sudah mencobanya dan sekarang saya kesakitan." Mengapa bisa demikian?

Dalam

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 5 November 2024

  • 4 November 2024

  • 3 November 2024

  • 2 November 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan