maaf email atau password anda salah


Mengenal Biodiesel, Definisi, Manfaat, dan Proses Pembuatannya

Menggali biodiesel: definisi, manfaat, dan proses pembuatannya. Pahami betapa pentingnya bahan bakar terbarukan untuk masa depan berkelanjutan.

arsip tempo : 171464843111.

Petugas menunjukkan sampel bahan bakar minyak (BBM) B-20, B-30, dan B-100, di Jakarta, 26 Februari 2019. TEMPO/Tony Hartawan. tempo : 171464843111.

Seiring dengan berkembangnya industri dan kebutuhan masyarakat, kebutuhan akan bahan bakar minyak juga terus meningkat. Di sisi lain, cadangan minyak bumi semakin menipis karena eksploitasi energi yang berlebihan. Karena itu, salah satu solusi untuk mengatasi masalah cadangan minyak bumi adalah mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan, salah satunya biodiesel.

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar yang ramah lingkungan sebagai alternatif yang sedang dikembangkan untuk masa depan. Lantas, sebenarnya apa itu biodiesel? Apa manfaat dan bagaimana proses pembuatannya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut ini. 

Pengertian Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar nabati yang berasal dari minyak tumbuhan atau hewan yang dipakai sebagai alternatif pengganti solar untuk kendaraan dengan mesin diesel. Bahan baku bahan bakar ini antara lain minyak sawit mentah, minyak jarak, minyak nyamplung, minyak kelapa, minyak ikan, dan palm fatty acid distillate (PFAD). Dengan sifat fisik yang serupa solar, bahan energi alternatif ini dapat digunakan untuk menggantikan solar sebagai bahan bakar mesin diesel.

Kelebihan biodiesel terletak pada aspek ramah lingkungan karena berasal dari sumber nabati dan hewani. Dibanding bioetanol yang menghasilkan kandungan seragam meski dari bahan baku berbeda, bahan bakar ini memiliki sifat kimia yang bervariasi sesuai dengan sumber bahan bakunya. Selain itu, keberadaan monogliserida dalam bahan bakunya, yang berperan sebagai pengemulsi dan stabilizer, menguntungkan untuk campuran dan bahan bakar diesel.

Namun perlu diperhatikan bahwa biodiesel mengandung sulfat yang, jika tidak dihilangkan dengan benar, dapat menyebabkan korosi pada beberapa komponen mesin.

Terdapat berbagai jenis biodiesel yang dihasilkan dari minyak sawit, antara lain biodiesel B20 yang terdiri atas campuran 20 persen biodiesel dengan bahan bakar solar. Selain itu, ada biodiesel B30 dan B35 yang memiliki campuran 80 persen solar dan 30 persen biodiesel. Ada pula biodiesel B100 yang merupakan bahan bakar nabati untuk mesin diesel berupa ester metil asam lemak (fatty acid methyl ester/FAME), yang dihasilkan dari minyak nabati atau lemak hewani melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi.

Penerapan program biodiesel 30 persen atau B30 di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jalan MT Haryono, Jakarta, 23 Desember 2019. TEMPO/Subekti

Manfaat Biodiesel

Biodiesel berfungsi sebagai energi alternatif yang menggantikan bahan bakar minyak pada mesin diesel/solar. Bahan ini dapat digunakan dalam bentuk 100 persen (B100) atau dicampur dengan minyak solar pada konsentrasi tertentu, seperti B20. Berikut ini beberapa manfaat biodiesel

1. Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan

Sebagai bahan bakar yang bersahabat dengan lingkungan, biodiesel dijadikan pilihan utama di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang tidak terbarukan, menekan emisi gas rumah kaca, dan memperbaiki kualitas lingkungan.

2. Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

Biodiesel dianggap lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dibanding bahan bakar diesel konvensional. Dengan menekan emisi gas rumah kaca, biodiesel berkontribusi pada upaya mengatasi perubahan iklim. 

3. Meningkatkan Kemandirian Negara

Selain itu, produksi biodiesel dari sumber daya lokal meningkatkan kemandirian energi negara, mengurangi impor minyak bumi, mendukung pertanian berkelanjutan, serta memberikan penghasilan tambahan bagi petani dan produsen biodiesel.

4. Mendorong Teknologi Ramah Lingkungan

Efek positif biodiesel juga terasa pada peningkatan kualitas udara karena membantu mengurangi polusi di perkotaan. Selain itu, melalui produksi biodiesel, terjadi dorongan untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan serta mendorong inovasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Labotorium produksi Biodiesel di Malang, Jawa Timur. TEMPO/ Aman Rochman

Proses Pembuatan Biodiesel

Proses produksi biodiesel melibatkan reaksi kimia antara minyak nabati atau lemak hewan dan alkohol, seperti metanol atau etanol, dengan bantuan katalis, misalnya natrium atau kalium hidroksida.

Pembuatan biodiesel umumnya menggunakan metanolisis (transesterifikasi dengan metanol), di mana minyak nabati bereaksi dengan metanol melalui bantuan katalis basa (NaOH, KOH, atau sodium methylate). Hasilnya adalah campuran ester metil asam lemak dan gliserol sebagai produk samping.

Jika kandungan asam lemak bebas minyak nabati melebihi 5 persen, dilakukan reaksi esterifikasi lebih dulu. Selain proses esterifikasi/transesterifikasi, konversi enzimatis dapat digunakan.

RIZKI DEWI AYU

Konten Eksklusif Lainnya

  • 2 Mei 2024

  • 1 Mei 2024

  • 30 April 2024

  • 29 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan