maaf email atau password anda salah


Mengenal BBM Bioetanol, dari Manfaat dan Perbedaannya dengan Biodiesel

Ketahui manfaat bioetanol yang bisa mengurangi emisi di kendaraan bermotor dan perbedaannya dengan biodiesel.

arsip tempo : 171500328641.

Proyek pengembangan bioetanol PT Perkebunan Nusantara X di Pabrik Gula Gempolkerep, Desa Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi. tempo : 171500328641.

PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan bahan bakar minyak atau BBM bioetanol dengan RON 95 dalam waktu dekat. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yang terdiri atas campuran Pertamax (RON 92) dan etanol sebanyak 5 persen. Rencananya, akan dilakukan uji coba kendaraan dan uji jalan di Surabaya dengan BBM baru ini. Lantas, sebenarnya apa itu BBM bioetanol? Apa saja manfaat dan perbedaannya dengan biodiesel? 

Apa Itu Bioetanol

Berdasarkan informasi dari laman Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, bioetanol merupakan jenis bahan bakar terbarukan yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan organik, terutama tanaman dengan kandungan karbohidrat tinggi, seperti jagung, tebu, dan gandum.

Proses fermentasi akan mengubah kandungan gula di dalam tanaman menjadi etanol sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin kendaraan. Bioetanol dianggap sebagai bahan kimia yang ramah lingkungan karena berasal dari bahan alami yang dapat dikonsumsi ataupun yang tidak dapat dikonsumsi.

Bioetanol yang dihasilkan melalui fermentasi memiliki variasi kadar yang berbeda. Contohnya, bioetanol dengan kadar 90-94 persen disebut sebagai bioetanol tingkat industri. Kemudian ada pula kadar bioetanol sebesar 94-99,5 persen yang disebut sebagai bioetanol tingkat netral. Biasanya, bioetanol dengan kadar tinggi digunakan dalam campuran minuman beralkohol. Terakhir, terdapat bioetanol tingkat bahan bakar yang memiliki kadar sangat tinggi, yakni minimal 99,5 persen.

Sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, bioetanol telah menjadi alternatif bahan bakar. Jenis bahan bakar ini dianggap sebagai solusi dalam menghadapi perubahan iklim dan ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil.


Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian program “Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi” di pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero), Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, 4 November 2022. BPMI Setpres/Laily Rachev

Manfaat Bioetanol

Karena terbuat dari bahan organik, membuat bioetanol memiliki beberapa manfaat. Manfaat bioetanol untuk kendaraan bermotor dan lingkungan bisa didapat karena penggunaannya. Berikut ini beberapa manfaatnya.

1. Efisiensi Bahan Bakar dan Peningkatan Kinerja

Menurut US Department of Energy, penggunaan bioetanol dapat menghasilkan penghematan bahan bakar yang bervariasi, bergantung pada perbedaan energi dalam campuran yang digunakan. Misalnya, campuran E85 dengan 83 persen etanol memiliki energi sebesar 27 persen lebih rendah daripada bensin.

Dampak penghematan bahan bakar akan berkurang seiring dengan penurunan kadar etanol dalam campuran. Namun, dengan mengoptimalkan penggunaan campuran etanol yang lebih tinggi, penghematan bahan bakar kemungkinan akan meningkat karena peningkatan efisiensi mesin.

Selain itu, etanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin sehingga dapat meningkatkan tenaga atau kinerja mesin. Contohnya, banyak pembalap menggunakan E98 sebagai bahan bakar untuk mobil balap karena kandungan oktannya yang tinggi.

2. Membantu Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Meskipun bioetanol menghasilkan emisi karbon dioksida ketika terbakar, jumlahnya jauh lebih rendah daripada emisi bahan bakar fosil, seperti bensin atau diesel. Bahan baku bioetanol, seperti jagung atau tebu, juga memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida selama proses fotosintesis. Hal ini membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

3. Kemandirian Energi

Bioetanol memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri tanpa bergantung pada impor bahan bakar fosil. Dengan mengandalkan sumber daya hayati yang dapat diperbarui, sebuah negara dapat membangun kapasitas produksi bioetanol yang lebih besar dan meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan.

4. Penciptaan Lapangan Kerja

Produksi etanol menciptakan peluang kerja di daerah perdesaan yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Menurut Renewable Fuels Association, pada 2021, produksi etanol telah memberikan lebih dari 73 ribu lapangan kerja langsung di seluruh negara. 

Tebu menjadi salah satu bahan baku utama bioetanol. Dok. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Perbedaan Biodiesel dan Bioetanol

Pada dasarnya, bioetanol dan biodiesel adalah jenis biofuel. Biofuel dianggap sebagai energi terbarukan, memancarkan lebih sedikit dari bahan bakar fosil, dan semakin mendapat perhatian dalam transisi ke ekonomi rendah karbon. Meski begitu, ada perbedaan mendasar antara biodiesel dan bioetanol. Perbedaan tersebut antara lain:

1. Bahan Baku

Bahan baku utama bioetanol adalah tanaman yang mengandung banyak gula atau pati, seperti jagung, tebu, dan gandum. Sedangkan biodiesel terbuat dari minyak nabati, seperti minyak sawit mentah (crude palm oil), minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kelapa, palm fatty acid distillate (PFAD), dan minyak ikan.

2. Proses Produksi

Bioetanol diproduksi melalui proses fermentasi bahan organik, dengan gula yang terkandung di dalam tanaman diubah menjadi etanol menggunakan mikroorganisme seperti ragi. Sedangkan biodiesel diproduksi melalui proses transesterifikasi, yakni minyak nabati diolah dengan reaksi kimia menggunakan bahan kimia, seperti metanol atau etanol, untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol.

3. Komposisi Kimia

Bioetanol adalah senyawa etanol (C2H5OH) yang merupakan alkohol. Kandungan etanol dalam bioetanol bervariasi, tapi umumnya memiliki kadar 5-85 persen. Di sisi lain, biodiesel terdiri atas metil ester atau etil ester asam lemak, yang merupakan senyawa yang berbeda dari etanol. Biodiesel memiliki sifat yang mirip dengan diesel konvensional dan dapat digunakan sebagai pengganti langsung dalam mesin diesel.

4. Manfaat

Bioetanol umumnya digunakan sebagai campuran dalam bahan bakar bensin, seperti campuran E10 (10 persen bioetanol) atau E85 (85 persen bioetanol). Bioetanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar murni dalam kendaraan yang didesain khusus untuk menggunakannya. Sedangkan biodiesel digunakan sebagai pengganti langsung untuk diesel konvensional dan dapat digunakan dalam mesin diesel tanpa modifikasi signifikan.

RIZKIA DEWI A. | VIVIA AGARTA F.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 6 Mei 2024

  • 5 Mei 2024

  • 4 Mei 2024

  • 3 Mei 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan