JAKARTA — Pemilihan calon direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) mengerucut pada beberapa nama. Sumber Tempo menyebutkan saat ini ada tiga nama yang masuk seleksi akhir, yaitu mantan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) dan mantan Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Arief Budiman; Chief Executive Officer PT Bank CIMB Niaga Tbk, Tigor M. Siahaan; serta mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan eks Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong.
Saat dimintai tanggapan, Arief Budiman, yang juga menjabat anggota Tim Pengkaji Pembentukan LPI Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengaku belum mengetahui perihal dirinya masuk tahap akhir seleksi. “Silakan tanya kepada Dewan Pengawas,” ujarnya melalui pesan singkat. Adapun Tigor dan Thomas tidak membalas pertanyaan Tempo.
Tigor M. Siahaan. Dok CIMB Niaga
Sebelum mengerucut pada tiga nama, terdapat sejumlah nama lain yang masuk bursa dewan direksi LPI. Mereka adalah Presiden Direktur Indika Energy, Arsjad Rasjid; Presiden Direktur Credit Suisse Sekuritas Indonesia, Rizal Gozali; Direktur Utama PT Bank Permata Tbk, Ridha D.M. Wirakusumah; dan Direktur PT Toba Bara, Pandu Sjahrir.
Kepada Tempo, Pandu Sjahrir mengaku telah terpental dari proses seleksi calon pemimpin LPI. “Saya hanya bantu-bantu sebagai warga negara, namun saya tetap ingin LPI sukses karena LPI sangat critical perannya untuk menggerakkan investasi dari luar negeri ke Indonesia,” katanya. Pandu pun mengapresiasi calon-calon yang disebut-sebut lolos ke tahap akhir. “Mereka sosok yang bagus. Punya jenjang kerja yang baik dan profesional,” katanya.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan direksi LPI bakal segera diumumkan paling lambat pada 15 Februari. Menurut dia, sederet tugas telah menanti direksi LPI, khususnya untuk menjajaki minat calon investor. “Pada 15 Februari, akan ada jadwal promosi yang diatur oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dan ada beberapa pengelola dana besar yang akan diundang,” ucapnya. Kendati demikian, Luhut masih enggan menyebutkan siapa kandidat yang akhirnya terpilih mengisi pucuk kepemimpinan LPI.
Thomas Lembong. DOK TEMPO/Dhemas Reviyanto
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang juga menjabat Ketua Dewan Pengawas LPI, mengatakan Presiden Joko Widodo memberikan mandat untuk mempercepat proses pemilihan jajaran direksi. Menurut Sri, ada lima direktur yang dipilih dari kalangan profesional. Mereka akan membentuk komite di dalam LPI, antara lain komite investasi dan komite pemantauan risiko. "Setelah pengurus lengkap, modal awal senilai Rp 15 triliun juga akan segera disetorkan ke rekening LPI," kata dia.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa pemerintah cukup kesulitan menjaring dewan direksi LPI. Menurut dia, hal ini tak lepas dari tingginya kriteria yang dipersyaratkan. Para calon direktur harus mempunyai pengalaman internasional dalam memimpin perusahaan besar. Erick mengatakan harus dipastikan apakah direktur yang terpilih nanti dapat serta-merta meninggalkan pekerjaan dan tanggung jawab yang dipegang saat ini. "Mereka yang terpilih harus resign dalam waktu beberapa bulan. Ini memang lebih kompleks dibanding pemilihan dewan pengawas,” katanya.
Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Andreas Eddy Susetyo, mengatakan nama-nama calon direktur yang mengemuka telah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan LPI. “Mereka profesional dan berpengalaman di bidangnya,” ujarnya. Eddy berharap Dewan Pengawas LPI dapat menghasilkan keputusan terbaik dalam proses penjaringan direksi LPI. “Setelah terpilih, direksi harap segera menyusun peta jalan, menyampaikan visi dan misinya, dan kami akan terus menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan semua berjalan baik.”
GHOIDA RAHMAH