JAKARTA – Operator seluler nasional bersaing dalam memasarkan paket data Internet untuk memperebutkan peluang tingginya konsumsi di tengah pandemi Covid-19. Direktur Utama PT XL Axiata Tbk, Dian Siswarini, mengatakan strategi yang dia nilai sukses ialah produk baru bernama Unlimited Turbo.
Menurut Dian, paket Internet tersebut mendapat apresiasi konsumen. Dalam paket tersebut, XL menawarkan akses data tanpa batas kuota dan kecepatan. Karena salah satu inovasi tersebut, kata dia, XL Axiata pun mampu mencetak laba bersih Rp 1,5 triliun pada kuartal I 2020, melonjak signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 57,93 miliar. Tak cuma kenaikan laba, XL juga mengerek penetrasi pengguna smartphone hingga 86 persen. “Hasilnya cukup baik, terutama dari sisi revenue," kata Dian dalam acara Ngobrol Bareng Tempo, kemarin.
Cara lain yang mendongkrak laba perseroan, kata Dian, adalah monetisasi aset berupa tower atau pemancar jaringan seluler. XL juga memperbanyak akses layanan digital, termasuk untuk platform pendidikan, hiburan, hingga komputasi awan. “Kami kerja sama cloud computing dengan Google yang penggunanya ternyata banyak sekali,” kata dia.
Menurut Dian, inovasi dari sisi penjualan dan perbaikan kualitas layanan sangat krusial bagi operator seluler, yang mengalami lonjakan permintaan pada masa pandemi Covid-19. Dia mengatakan Internet sangat krusial di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan work from home.
Namun Dian mengingatkan bahwa industri telekomunikasi tak kebal dari risiko, sama seperti yang dialami industri lain. Penyebabnya adalah penurunan pendapatan masyarakat karena tak bisa beraktivitas di tengah wabah, yang pada akhirnya bisa berpengaruh pada belanja layanan telekomunikasi. “Kami lebih beruntung saja. Bukan berarti kebal, apalagi jika wabah terus berlanjut,” ujar Dian.
PT Hutchison 3 Indonesia juga menambah infrastruktur data dan jaringan. Chief Technical Officer Hutchison 3 Indonesia, Desmond Cheung, mengatakan sedang mempercepat pembangunan pusat data baru di Malang, Jawa Timur, bekerja sama dengan Huawei. Fasilitas tersebut bakal meningkatkan kecepatan dan utilisasi jaringan 3. “Main online game lebih lancar dan sebagai langkah persiapan jaringan 5G,” ujarnya.
Adapun PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel memperkuat konektivitas pada berbagai platform multi-layanan. Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, mengatakan inovasi ini akan merangsang kenaikan jumlah pengguna, termasuk akses pada platform mitra Telkomsel dan penjualan data. “Konsumsi data memang meningkat. Tapi kalau jual data saja tidak berarti pendapatan bertambah karena pembelian kuota saat ini besar, tapi marginnya tipis,” ujar dia.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anang Latif, mengatakan peningkatan kecepatan jaringan dari 4G ke 5G belum menjadi prioritas dalam waktu dekat. Menurut dia, saat ini hal yang lebih penting adalah meningkatkan pemerataan aksesibilitas jaringan Internet oleh seluruh operator. “Terlebih ada laporan dari yang menyebut masih ada 13.500 desa yang belum punya akses Internet,” kata Anang.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Ahmad Ramli, mengatakan kecepatan Internet seluler yang ada saat ini sudah cukup. “Orang mungkin melihat peringkat kecepatan Internet Indonesia jauh di bawah negara lain. Tapi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar.”
EKO WAHYUDI | ANDI IBNU
Operator Seluler Bersaing dengan Inovasi Paket Data