Benarkah Hubungan Prabowo-Jokowi Mulai Retak
Isu keretakan politik Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi muncul. Prabowo tidak ingin terkena imbas dari kebijakan yang tidak dibuatnya.
ISU keretakan hubungan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo muncul dua bulan menjelang pelantikan presiden baru pada 20 Oktober 2024. Kolega keduanya membantah dan menyebut isu tersebut sebagai politik adu domba.
Meski begitu, tiga narasumber di partai koalisi pendukung Praboowo-Jokowi mengungkapkan Prabowo kecewa dengan dinamika politik pemerintahan hari-hari ini. Terutama setelah muncul demonstrasi besar menentang revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah, yang tidak mengakomodasi putusan Mahkamah Konstitusi. Kubu Prabowo tidak ingin terkena imbas unjuk rasa "kawal putusan MK" terhadap pemerintahan baru kelak.
Era Prabowo nanti juga akan mendapat warisan proyek dengan beban anggaran yang bikin tergerus. Salah satunya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Anggaran buat pembangunan IKN pada tahun depan turun ke angka Rp 143,2 miliar. Padahal alokasi biaya untuk proyek warisan Presiden Jokowi ini dalam APBN 2024 adalah Rp 42,5 triliun.
Prabowo, kata politikus Partai Gerindra, juga ingin dilihat publik memiliki legitimasi politik dengan merealisasi program makan bergizi gratis yang menjadi program unggulannya saat berkampanye. Apakah akan menjadi bibit keretakan dan perpecahan keduanya? Seperti jawaban Jokowi ketika ditanya soal kesiapan IKN menjadi ibu kota baru: "Sudah tapi belum."