Seorang Perempuan di Benteng Hollandia
Seorang Perempuan di Benteng Hollandia
Angga T. Sanjaya
Kau meletakkan tubuh di kursi, menarik gulungan surat dari Gubernur Jenderal, kemudian membukanya.
"Heren van de Compagnie[1]," gumammu. "Jenderal akan mengirim perempuan kulit putih ke Batavia."
Selepas membaca, kau melemparkan surat itu begitu saja di meja, menarikku ke pangkuanmu. Berbisik. "Seperti Benteng Hollandia yang indah dan memukau, bukankah tak perlu hiasan macam-mac
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini