Goenawan Mohamad
Di Mercu Suar
Berdirilah di sudut, katamu.
Raba tembok tua itu.
Di dekat pigura yang tergores pisau,
tertulis "1927".
Siapa tahu kita akan tenang dengan ruang yang dihuni waktu: pintu kayu besi yang dibalur lumut, engsel yang digerus asin laut, gambar dua mendiang presiden pada dinding...
Berdirilah di sudut, katamu.
Raba tembok tua itu.
Di dekat pigura yang tergores pisau,
tertulis "1927".
Siapa tahu kita akan tenang dengan ruang yang dihuni waktu: pintu kayu besi yang dibalur lumut, engsel yang digerus asin laut, gambar dua mendiang presiden pada dinding...
Mungkin mercu ini akan melindungi kita
dari hal-hal yang berarti,
dengan tamasya yang minimal.
Seorang penjaga pernah menuliskan
satu kalimat di langit-langitnya,
"Cahayaku memb...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini