Membaca Otoritas Ulama dengan Pendekatan Marxisme - Buku - koran.tempo.co

maaf email atau password anda salah

Membaca Otoritas Ulama dengan Pendekatan Marxisme

Ismail Fajrie Alatas meluncurkan buku What Is Religious Authority. Mengapa ia gunakan pendekatan Marxisme dalam membahas ulama?

Buku berjudul What Is Religious Authority? Menyemai Sunnah, Merangkai Jamaah yang ditulis Antropolog kajian Islam, Ismail Fajrie Alatas, 31 Januari 2024. TEMPO/Shinta Maharani. tempo : 171432833599.

"Sebagai orang Islam di Indonesia, kita harus tahu cara menanam kelapa, bukan menanam kurma." Demikian penggalan ceramah Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau Habib Luthfi di hadapan ribuan murid dan pengikut yang memadati pengajian untuk mendengarkan tausiah bulanan dari sang mursyid. Mendengar ujaran tersebut, sontak hadirin bersorak dan bertepuk tangan.

Pohon kurma merupakan gambaran eksotis tanah Arab yang dianggap sebagai sumber autentisitas

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

*Anda hemat -Rp 102.000
*Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

*GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Shinta Maharani

Habib Luthfi Marxisme Ismail Fajrie Alatas What Is Religious Authority

Sebelumnya Selanjutnya

Berita Lainnya

Lingkungan

Aroma Food Estate di Proyek Tambak Vaname
Ekonomi dan Bisnis

Janji Reforma Agraria Badan Bank Tanah
Buku

Membaca Otoritas Ulama dengan Pendekatan Marxisme
Opini

Tanggung Jawab Pemimpin dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Konten Eksklusif Lainnya

28 April 2024
27 April 2024
26 April 2024
25 April 2024

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.