Satu Lukisan 19 Kanvas Herry Dim
Rendah hati. Itulah testimoni kritikus seni Wicaksono Adi terhadap pelukis asal Bandung, Herry Dim. Sifat seperti itu, kata Wicaksono, tak akan membuat lukisan Herry meledak. Pasar akan bereaksi biasa saja. Sebab, Herry tak memiliki kemampuan "menggoreng" lukisannya.
Di sebuah kafe di Jakarta Selatan, Selasa malam pekan lalu, Herry diam saja mendengarnya. Senyum tipis melekat di bibirnya. Dua tangan melipat di depan dada. "Tapi, arah dia sudah tepat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini