maaf email atau password anda salah


Lima Fakta Bandara Kertajati yang Segera Beroperasi Penuh

Fakta-fakta di balik beroperasinya Bandara Kertajati yang menggantikan Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

arsip tempo : 171431992036.

Pesawat City Link tujuan Surabaya dan Medan di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia. tempo : 171431992036.

Presiden Joko Widodo menargetkan Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati atau Bandara Kertajati beroperasi penuh mulai Oktober 2023. Nantinya, penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dialihkan ke Bandara Kertajati. Sejumlah fasilitas pun telah disiapkan demi mendukung kelancaran operasi Bandara Kertajati, dari transportasi hingga akses jalan tol Cisumdawu. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta tentang Bandara Kertajati yang segera beroperasi penuh.

1. Bandara Bandung Dialihkan ke Bandara Kertajati

Presiden Jokowi mengumumkan rencana pemerintah memindahkan operasi penuh Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat, ke Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Presiden menargetkan Bandara Kertajati dapat beroperasi penuh pada Oktober mendatang, terutama untuk penerbangan pesawat jet. Peralihan ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penerbangan pesawat jet. Sementara itu, penerbangan pesawat baling-baling akan dipindahkan dalam waktu maksimal satu tahun.

Saat ini Bandara Kertajati telah membuka 12 rute penerbangan domestik dan satu rute penerbangan internasional. Rute penerbangan domestik itu meliputi beberapa wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Sejak Maret 2023, bandara ini juga telah membuka penerbangan internasional untuk rute umrah dan ibadah haji ke Arab Saudi.

Pada Mei lalu, Kementerian Perhubungan juga membuka rute penerbangan bolak-balik antara Kertajati dan Kuala Lumpur yang dilayani oleh maskapai penerbangan AirAsia. Rute ini dijadwalkan beroperasi dua kali seminggu, mulai 17 Mei hingga 25 Oktober 2023.

Terowongan Km 169 Tol Cisumdawu di Sumedang, Jawa Barat, 7 November 2022. TEMPO/Prima mulia

2. Bandara Terbesar Kedua di Indonesia 

Bandara Kertajati, atau juga dikenal sebagai West Java International Airport, terletak di Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Bandara ini merupakan lapangan udara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari segi luas. Tujuan utama pembangunan bandara ini adalah melayani rute penerbangan internasional kedua di wilayah metropolitan Bandung dan Cirebon.

Awalnya, bandara ini memiliki landasan pacu tunggal dengan panjang 2.500 meter, tapi kemudian diperpanjang menjadi 3.000 meter pada 2019. Bandara Kertajati juga berfungsi sebagai penyangga untuk mengurangi beban lalu lintas udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Banten. Dengan landasan pacu yang luas, bandara ini mampu melayani pesawat berbadan lebar, seperti Boeing 777 dan Airbus A380. Selain itu, kapasitas bandara ini cukup besar, dengan kemampuan menampung hingga 11 juta penumpang. Hal ini bertujuan memfasilitasi pertumbuhan lalu lintas udara di wilayah tersebut.

3. Dirancang Sejak Era Megawati

Bandara yang secara resmi diberi nama Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati ini mulai beroperasi pada 24 Mei 2018. Meskipun baru beroperasi selama lima tahun, pembangunan Bandara Kertajati telah direncanakan sejak masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Studi kelayakan untuk bandara ini telah dilakukan sejak 2003, dan izin penetapan lokasi juga telah diberikan pada 2005. Pada saat itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk membiayai pembangunan bandara ini melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Namun pembangunan tersebut tidak terealisasi hingga 2011.

Setelah melalui peninjauan ulang, terungkap pembangunan Bandara Kertajati membutuhkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selama tujuh tahun tersebut, tidak ada aktivitas fisik yang dilakukan karena izin penetapan lokasi hangus akibat lambatnya pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Pekerjaan baru dimulai pada 2014 untuk membersihkan lahan dan mempersiapkan fondasi. Selain itu, Bandara Kertajati termasuk Program Strategis Nasional (PSN). Pembangunan sejak 2015 hingga 2017 kemudian dilakukan menggunakan anggaran dari Kementerian Perhubungan.

Terminal utama Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

4. Sempat Mati Suri

Sejak diresmikan Jokowi pada 2018, Bandara Kertajati mengalami respons negatif dari para penumpang. Hal ini terlihat dari minimnya jumlah penumpang dan kurangnya aktivitas. Beberapa maskapai penerbangan yang sebelumnya beroperasi di bandara tersebut bahkan menutup rute penerbangan mereka dari Kertajati. Akibatnya, bandara ini akhirnya menghentikan layanan penerbangan reguler pada Juli 2019. Salah satu penyebab utama rendahnya jumlah penumpang adalah minimnya akses ke bandara tersebut. Hal itu terjadi karena jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu, yang merupakan akses utama menuju Bandara Kertajati, belum selesai dibangun.

Kemudian pemerintah merancang Bandara Kertajati untuk digunakan sebagai embarkasi haji, pusat kargo, serta fasilitas perbaikan dan perawatan pesawat (maintenance, repair, and overhaul). Mulai Mei 2023, layanan bandara ini kembali digunakan untuk pemberangkatan haji, dengan fokus utama pada jemaah asal Cirebon Raya. Namun pemberangkatan haji dari daerah lain masih dilakukan melalui bandara Cengkareng. Saat ini, Bandara Kertajati telah beroperasi kembali dan melayani beberapa penerbangan internasional, termasuk penerbangan umrah yang dilakukan empat kali seminggu dan penerbangan rute Kuala Lumpur-Kertajati yang beroperasi dua kali seminggu.

5. Akses Jalan Tol Cisumdawu

Diresmikannya jalan tol Cisumdawu bertujuan mempermudah konektivitas menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. Jalan tol yang diresmikan pada Selasa, 11 Juli 2023, tersebut diharapkan menjadi akses utama menuju Bandara Kertajati. Dengan demikian, pembangunan jalan tol ini akan membuka peluang bagi pertumbuhan pariwisata, perdagangan, dan investasi di daerah sekitarnya.

Selain itu, jalan tol yang memiliki panjang 61,6 kilometer ini dianggap dapat memudahkan akses dan mengurangi waktu perjalanan antara Bandara Kertajati dan Bandung. Rute jalan tol Cisumdawu diproyeksikan dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Bandung ke Majalengka menjadi sekitar 45 menit dibanding sebelumnya yang memakan waktu 2 jam 30 menit. Aspek konektivitas ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah penerbangan di Bandara Kertajati.

Selain akses melalui jalan tol Cisumdawu, beberapa fasilitas pendukung bagi Bandara Kertajati telah siap, terutama dalam hal infrastruktur transportasi. Saat ini terdapat beberapa pilihan moda transportasi umum yang dapat digunakan untuk menuju Bandara Kertajati dari Bandung, seperti Bus Damri, Citi Trans Utama (CTU) Shuttle, Bhinneka Shuttle, Mekarsari Shuttle, dan BJT (Sobat Trans) Shuttle-Cimahi Pick-up Point. Seluruh moda transportasi tersebut memiliki tarif sama, yaitu Rp 150 ribu.

RIZKI DEWI A.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan