Muktamar Rasa Pemilihan Pemimpin Partai - Berita Utama - koran.tempo.co

maaf email atau password anda salah

Muktamar Rasa Pemilihan Pemimpin Partai

Baliho kedua kandidat Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf, bertebaran di sekitar arena muktamar. Mereka mendompleng ketokohan Gus Dur.

Pedagang melayani pembeli saat pameran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bazar UMKM Muktamar Nahdatul Ulama (NU) Ke-34 di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Lampung, 22 Desember 2021. ANTARA/Ardiansyah. tempo : 171417962862.

JAKARTA – Baliho kedua kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf, bertebaran di sekitar arena muktamar ke-34 organisasi Islam ini di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Pada setiap baliho keduanya terpampang wajah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mantan Ketua Umum PBNU dan Presiden Republik Indonesia 1999-2001.

Keduanya juga sama-sama mendompleng ketokohan Gus D...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

*Anda hemat -Rp 102.000
*Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

*GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Rusman Paraqbueq

Sebelumnya Selanjutnya

Berita Lainnya

Info Tempo

Forum LSM Aceh Serahkan Petisi Minta MA Segera Eksekusi PT Kallista Alam
Berita Utama

Muktamar Rasa Pemilihan Pemimpin Partai
Metro

Mengetatkan Pengendalian pada Masa Libur Natal dan Tahun Baru
Editorial

Segera Sahkan RUU Kekerasan Seksual

Konten Eksklusif Lainnya

27 April 2024
26 April 2024
25 April 2024
24 April 2024

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.