MAGELANG -- Konflik internal di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Magelang terus berlanjut. Sejumlah pengurus balik melaporkan perusakan dan penyegelan kantor tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Magelang Ajun Komisaris Aris Suwarno mengakui adanya beberapa pengurus PDIP yang melaporkan peristiwa penyegelan tersebut ke kantor polisi, dua hari silam. "Tentu kami layani," kata dia kemarin.
Di antara pengurus yang datang adalah Wakil Ketua PDIP Kabupaten Magelang Kuswanhaji dan pelaksana tugas sekretaris, Zainal Arifin.
Rombongan tersebut, menurut Aris, sempat dimintai keterangan ihwal peristiwa penyegelan dan perusakan. Namun pemeriksaan dihentikan sementara untuk istirahat siang. "Tapi tidak balik lagi," Aris menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan kader PDIP menyegel kantor Dewan Pimpinan Cabang yang berlokasi di Kecamatan Muntilan, Rabu siang lalu. Dalam aksi itu, sejumlah kaca dipecah oleh kader yang kecewa.
Mereka memprotes penetapan Zainal Arifin, Ketua PDIP Kecamatan Pakis, sebagai pelaksana tugas Sekretaris PDIP Kabupaten Magelang. Pergantian ini dinilai akan menggusur Susilo, Sekretaris PDIP yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Magelang.
Tempo sempat menemui rombongan pelapor ini di Polres, dua hari silam. Namun tak seorang pun mengakui kedatangan mereka untuk melaporkan insiden penyegelan. "Jangan sama saya, sama Pak Singgih saja," kata Kuswanhaji. Singgih Sanyoto adalah Ketua PDIP Kabupaten Magelang yang kini menjabat bupati.
Sementara itu, Zainal Arifin justru berkilah bahwa kedatangannya ke Polres untuk mengecek keberadaan sepeda motornya yang hilang 10 tahun silam. "Lumayan kalau ketemu, bisa buat antar anak ke sekolah," katanya.
Polisi berencana memanggil para saksi dari non-Dewan, baik yang terlibat dalam penyegelan maupun kubu lainnya. ANANG ZAKARIA