KELIR
Makan Tanah di Panggung Teater
Bagaimana simbolisme dimainkan secara realis? Inilah yang terjadi. Seorang aktor Teater Kampung Banyuning, dengan hanya dibalut celana pendek, menjejalkan segumpal tanah dan lumpur ke dalam mulutnya. Adegan itu untuk menggambarkan secara ekstrem perannya sebagai tuan tanah yang lapar tanah. "Sebagai sutradara, saya khawatir atas aksi itu," kata Putu Satria. Pentas teater berjudul Cupak Tanah itu berlangsung di teater terbuka Taman Budaya Jawa Tenga
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini