maaf email atau password anda salah


Stigma Masih Mendera Mereka

Stigma masih mendera masyarakat adat. Antropolog dari Universitas Diponegoro, Adi Prasetijo, menilai sejarah pada masa lalu yang melekat serta ketertinggalan ekonomi dan pembangunan menjadi alasan adanya stigma pada mereka.

arsip tempo : 171427720946.

Anak-anak belajar di Sekolah Adat Punan Semeriot. Dok Pribadi. tempo : 171427720946.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Sri Tiawati tidak terima bila temannya menggunakan kata “Punan” sebagai bahan ejekan. Tak jarang ia memukul temannya karena ejekan itu. 

Punan adalah salah satu rumpun suku Dayak yang tersebar di Kalimantan. Selama bertahun-tahun, masyarakat adat Punan kerap menerima stigmatisasi. Mereka dianggap orang yang katrok atau kampungan, jorok, kotor, dan bodoh. “Stigma ini sudah mendarah-dagin

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan