maaf email atau password anda salah


Pertiwi Indonesia

200 Perempuan Berkebaya Kawal Bendera Pusaka

Barisan berkebaya merupakan dukungan terhadap pendaftaran tradisi berkebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO. #Infotempo 

arsip tempo : 171420202818.

Barisan Penjaga Bendera Pusaka yang mengawal keluarnya Bendera Pusaka Merah Putih dari penyimpanannya di Monumen Nasional (Monas).. tempo : 171420202818.

Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia mempersembahkan 200 perempuan berkebaya dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka membentuk Barisan Penjaga Bendera Pusaka yang mengawal keluarnya Bendera Pusaka Merah Putih dari penyimpanannya di Monumen Nasional (Monas) bersama dengan Paskibraka dan Paspamres.

Sementara itu, 18 orang perempuan berkebaya ikut dalam kirab mengiringi kereta kencana yang membawa Bendera Pusaka Merah Putih tersebut dari Monumen Nasional untuk dikibarkan pada Upacara Kenegaraan Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka.

200 lebih perempuan ini mewakili berbagai komunitas peduli berkebaya di Indonesia seperti Kebaya Foundation, Perempuan Berkebaya Indonesia, Citra Kartini Indonesia, Sekar Ayu Jiwanta, Warisan Budaya Indonesia, Srikandi BNI, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Bunda Milenial, Perempuan Indonesia Maju dan lainnya.

Barisan berkebaya ini merupakan tindak lanjut dari dukungan penuh Presiden Jokowi atas gerakan memasyarakatkan tradisi berkebaya dan pendaftaran tradisi berkebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO. Gerakan ini didorong oleh Putri Kus Wisnu Wardani, anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga salah satu pendiri Pertiwi Indonesia.

“Para perempuan yang sebagian besar adalah kaum ibu yang sangat bersemangat berlatih intensif bersama Kogartap 1 untuk sinkronisasi Barisan Berkebaya ini dengan Paskibra dan Paspampres yang bertugas dalam prosesi Upacara Kenegaraan Perayaan Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara,” ujar Sekjen Pertiwi Indonesia, Dara Eriza Iswari.

Ketua Panitia Barisan Berkebaya Penjaga Bendera Pusaka, Miranti Serad Ginanjar berharap inisiasi ini akan semakin menyatukan semangat dan upaya untuk lebih memasyarakatkan berkebaya beserta segala tradisi dan kearifan lokalnya. Semangat dan antusiasme ini diharapkan memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam upaya mendaftarkan tradisi berkebaya menjadi warisan budaya tak benda  yang diakui UNESCO. (*)

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan