maaf email atau password anda salah


BP Batam hadirkan investasi 36 Triliun

Batam menjadi daya tarik bagi perusahaan energi terbarukan, karena memiliki industri sebagai konsumen.

arsip tempo : 171424483337.

PLTS terapung milik Sunseap Group di Selat Johor. Sunseap Group akan membangun panel surya di waduk Duriangkang Batam mulai 2021 ini dengan investasi mencapai Rp 29 triliun.. tempo : 171424483337.

BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam, menyiapkan Batam memasuki era baru energi ramah lingkungan atau energi terbarukan. 

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, sudah ada 5 investor untuk energi terbarukan yang telah berminat. Namun, baru dua perusahaan yang menyampaikan proses awal dengan total nilai investasi mencapai Rp 36 triliun.

Muhammad Rudi juga mengatakan, pihaknya mendorong pengurangan emisi karbon di Batam.

Ini kedua kalinya setelah memimpin BP Batam, Rudi merespon rencana investasi energi terbarukan. Tentu, selain untuk kesehatan lingkungan, energi terbarukan juga akan mendorong peningkatan potensi PNBP BP Batam.

“Ada lima yang mau masuk. Kalau ada energi tenaga surya, akan menarik investasi masuk Batam," imbuh Rudi.

Batam menjadi daya tarik bagi perusahaan energi terbarukan, karena memiliki industri sebagai konsumen. Kemudian, memiliki jaringan distribusi energi ke Pulau Bintan, yang juga masuk dalam daerah Free Trade Zone (FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Kami mendorong tercapainya target penggunaan energi terbarukan," kata Rudi.

Atas kebutuhan energi saat ini dan ke depan, Rudi menyambut kehadiran PT TBE,  dalam investasi senilai Rp7 triliun itu. 

"Jika sudah terwujud, diharapkan membawa kemaslahatan bagi masyarakat Batam. Harga listrik di Batam akan turun nanti dengan energi surya. Masyarakat dan dunia usaha akan terdampak," ungkap Rudi.

"Mendorong investasi di Batam akan meningkatkan potensi PNBP BP Batam. Meningkatkan kapasitas kesediaan listrik Batam dan support bagi industri lainnya," harap Rudi.

Atas dasar itu, BP Batam menyambut baik rencana investasi PT Toba Bara Energi. Di mana, perusahaan energi ini melakukan penandatanganan MoU dengan BP Batam untuk rencana investasi sekitar Rp7 triliun, di Waduk Tembesi.

"Diharapkan, ini akan menjadi awal dari kerja sama yang baik demi kemajuan investasi di Batam. Sekilas kami sampaikan bahwa rencana investasi ini mampu memberikan manfaat bagi Batam ke depan," tegas Rudi.

Muhammad Rudi, Kepala BP Batam.

Proyek kerja sama dalam Nota Kesepahaman ini sendiri, menyangkut pembangunan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya terapung (Floating Solar PV) di wilayah Tembesi. 

MoU awal itu mencakup dukungan fasilitas, data, peninjauan lapangan, pra-studi kelayakan investasi dalam aspek hukum, teknis, bisnis dan lingkungan.

Kemudian dalam MoU menyangkut penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai peraturan yang berlaku. "Akan dilakukan penyiapan komite kerja sama serta pendampingan bantuan untuk pemenuhan kelengkapan seluruh izin yang diperlukan," beber Rudi.

Penandatanganan nota kesepahaman itu, diharapkan mampu meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi di Batam. Dapat berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Nasional ke depan dan BP Batam.

"BP Batam akan mengawal proses dan implementasi kegiatan sebagaimana yang sudah tercantum dalam perjanjian ini agar dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu," sambungnya.

PT Toba Bara Energi sendiri, menyiapkan rencana investasi, membangun pembangkit listrik tenaga surya di Waduk Tembesi, Sagulung. Di Waduk itu, rencananya akan dibangun panel surya yang nantinya akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 333 Megawat.

Penandatangan MoU digelar, Kamis, 12 Agustus 2021 pagi, secara virtual di Marketing Center BP Batam, Batam Center, Batam. Selain Rudi mewakili BP Batam, ikut serta, Dirut PT Toba Bara Energi, Dimas Adi Wibowo.

Dimas Adi Wibowo mengatakan, untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya tersebut pihaknya akan berinvestasi di Batam mencapai 470 US Dollar atau sekitar Rp 7 triliun.

“Kami melihat potensi yang sangat besar di Batam dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terapung," katanya.

Dari kajian pihaknya, dari dua waduk yang sudah dilakukan, Waduk Tembesi salah satu waduk yang cocok untuk investasi panel surya. Namun lebih lanjut, pihaknya akan melakukan kajian lebih strategis lagi. 

"Kita akan lakukan kajian dan komunikasikan lebih lanjut dengan dengan pemangku kepentingan di Batam," bebernya.

Sejak 2019, BP Batam sudah menerima rencana investasi untuk energi terbarukan. Para investor itu sudah melakukan penjajakan, hingga studi lapangan. 

Sebelum PT TBE, Juli 2021 lalu, BP Batam menandatangani MoU dengan perusahaan dari Singapura, Sunseap Group.

Perusahaan ini, menyiapkan rencana investasi mencapai Rp 29 Triliun melakukan MoU untuk membangun panel surya, di Waduk Duriangkang Mulai 2021 yang akan menyerap sekitar 3.000 pekerja. 

Sunseap Group akan memasang panel surya di genangan waduk dengan cara mengambang (floating). Di mana nanti hasilnya energinya akan diekspor ke Singapura dan sebagian untuk Batam.

Sehingga dua waduk di Batam, akan digunakan dua perusahaan energi terbarukan, untuk membangun panel surya. Perusahaan Sunseap Group Pte. Ltd dari Singapura, akan mendiversifikasi portofolio energi melalui model dan strategi biaya yang kompetitif.

Penandatanganan MoU dilakukan Rudi dan dengan Co-founder and CEO, Sunseap Group Pte. Ltd, Frank Phuan secara digital. Dalam MoU ini, Sunseap akan menyediakan layanan satu atap untuk solusi energi bersih, yang mencakup beberapa elemen, seperti pendanaan, pengembangan, perancangan, teknik dan konstruksi tenaga surya dan pasokan listrik bersih," kata Rudi.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan