Hayuara
Budi Hatees
Hayuara di ujung kampung, tegak dalam kelam
dengan batang dan akar sambung-bersambung;
rumah bagi sekawanan monyet, burung perenjak,
dan begu yang kau besarkan di jantungmu.
Tiap kali kau melintas di dekatnya,
saat ke ladang pada suatu pagi atau pulang
jelang petang, sendi-sendi kau rasakan gemetar
dan lidah kelu. Tampuk jantungmu mengkirut
seperti tampuk daun mengisut sebelum jatuh.
Angin berembus kau dengar seperti tangis
yang te...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini