Eustasius
Lenin mendengar suara berdebum. Ia bergegas keluar dan menemukan dirinya sendiri terkapar di atas rumput-rumput yang belum sempat dibersihkan. Diamatinya sosok itu, bagian-bagian yang tertelungkup di atas rumput tinggi yang menyemak karena telah lama tak dihiraukan. Sosok dirinya yang seperti baru saja terjatuh itu merasakan kakinya dingin, pipinya gatal seperti menyentuh ujung-ujung bunga digitaria; aromanya terhirup lembut. Ia merasa seekor ser
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini