Jangan Tunduk pada Tindik
Mario, 27 tahun, tak merasa sakit kala jarum tindik pertama kali menembus lidahnya. Semua karena dia terlampau asyik merealisasi hasrat fashion-nya. Itu terjadi empat tahun lalu di salah satu klinik piercing di Blok M Plaza, Jakarta.
Tapi itu tindikan terakhirnya. Kini mahasiswa Trisakti itu punya dua tindikan. Satu tindikan lagi menghiasi telinganya. Pria itu bahkan berniat menambah tindikan di pinggir luar lengkung alisnya. "Itu nanti kalau sudah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini