Mencium Tembakau, Memakmurkan Keluarga
Setumpuk besar tembakau terhampar di sebuah bale-bale berukuran seperempat lapangan badminton. Suhu udara di ruangan seluas 100 meter persegi itu terasa sedikit panas. Aliran udara keluar-masuk hanya mengandalkan bukaan pintu dan jendela. Seorang laki-laki setengah baya dengan saksama memegang dan mengamati tembakau di depannya itu.
Setelah puas mengamati, ia mulai menciumi aroma tembakau tersebut. Terakhir, ia mengambil sebatang rokok dan menyesa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini