YOGYAKARTA - Tingkat okupansi atau hunian hotel berbintang tiga, empat, dan lima di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta turun drastis hingga tinggal 25 persen pada hari pemungutan suara pemilihan umum legislatif 9 April. Adapun tingkat hunian hotel melati dan hotel berbintang satu dan dua tinggal 15 persen, meskipun hari pencoblosan dinyatakan pemerintah sebagai hari libur nasional. "Drop sekali ini. Tinggal 25 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY Istijab S. Danunegoro saat dihubungi Tempo, kemarin.
Penurunan okupansi tersebut mulai terlihat pada 7 April. Saat itu, okupansi hotel berbintang turun menjadi 30 persen. Kemudian, pada 8 April malam okupansi merosot lagi menjadi 25 persen. Istijab mengeluhkan penurunan tersebut yang jauh lebih drastis ketimbang pada Pemilu 2009 lalu, yang sedikit lebih tinggi, yaitu 35 persen.