KUALA LUMPUR - Pemain tunggal putra bulu tangkis, Simon Santoso, yang kini menempati peringkat ke-67 dunia, tidak akan lagi dipertahankan di pemusatan latihan nasional (pelatnas) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Pasalnya, Simon gagal memenuhi target masuk ke babak semifinal dalam dua turnamen pada awal 2014, yaitu Superseries Korea Terbuka dan Superseries Premier Malaysia Terbuka.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, mengatakan pemain bulu tangkis senior seperti Simon seharusnya sudah bisa berbicara di kompetisi sekelas superseries. "Kalau masih bersaing di tingkat challenge atau GP (grand prix), yang lebih baik kita fokus ke pemain yang masih usia muda dan punya potensi," kata Rexy kepada Tempo melalui pesan pendek kemarin.
Dalam konferensi pers PP PBSI awal Januari lalu, Rexy mengatakan Simon merupakan salah satu pemain yang diperhatikan secara khusus. Jika dia gagal memenuhi target yang ditetapkan dalam turnamen-turnamen selama enam bulan, pemain berusia 28 tahun itu akan didepak dari pelatnas. "Saya harus komitmen dengan omongan saya," kata Rexy. "Kan (pemain) setaraf Simon umurnya sudah tidak muda lagi."