maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
JAKARTA - Sinyal kepastian pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi menjadi sentimen positif yang menolong rupiah dari pelemahan lebih lanjut.
Dalam transaksi pasar uang Rabu lalu, rupiah mengalami apresiasi 7 poin (0,07 persen) ke level 9.793 per dolar Amerika Serikat. Rupiah menguat terbatas di tengah tekanan dolar di pasar global yang masih kuat serta kondisi neraca perdagangan dalam negeri yang kembali defisit.
JAKARTA - Meningkatnya defisit perdagangan serta menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap mata uang dunia kembali membebani pergerakan rupiah. Di transaksi pasar uang kemarin, rupiah ditutup melemah 12 poin (0,12 persen) ke level 9.806 per dolar Amerika.
Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan dirilisnya data-data ekonomi dalam negeri yang kurang baik membuat rupiah terus melemah. "Data neraca perdagangan yang kembali defisit dan adanya kekhawatiran naiknya inflasi membuat posisi rupiah kembali rawan."
JAKARTA - Pelemahan tajam di bursa Wall Street pada penutupan pekan sebelumnya berpotensi membuat indeks saham di bursa Jakarta melanjutkan penguatan. Analis dari PT Millenium Danatama Sekuritas, Probo Sujono, mengatakan sentimen regional yang negatif berpeluang menjadi pemicu investor asing melanjutkan aksi jual di bursa Jakarta. "Adanya sinyal bahwa bank sentral Amerika akan menghentikan kebijakan pelonggaran moneter (QE3) seiring pulihnya perekonomian Amerika Serikat masih menjadi perhatian investor."
Pelaku pasar mulai panik apabila program pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan itu benar-benar dihentikan. Terlebih stimulus tersebut berperan pada banjirnya likuiditas di pasar finansial, yang salah satunya juga mengalir ke bursa saham Jakarta. Kenaikan indeks saham hingga mencapai level 5.000 di kuartal pertama salah satunya disebabkan oleh faktor stimulus.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.