Edisi Minggu, 14 April 2013
Bandung Mawardi,
PENGELOLA JAGAT ABJAD SOLO
Dunia politik, dunia kata. Suguhan kata mengandung konsekuensi makna. Presiden di Indonesia pun menggunakan kata untuk tanggapan peristiwa-peristiwa. Kata itu "kesatria". Presiden menganggap pengakuan bersalah dan kesanggupan menanggung sanksi bagi para penembak di Cebongan sebagai bukti dari sikap kesatria. Aduh! Kata itu muncul sebagai petaka makna, mengundang polemik berlatar sejarah, politik, militer, sastra, kultural. Penggunaan kata "kesatria" justru membuat agenda berbahasa dan berpolitik ada di keremangan makna.
PENGELOLA JAGAT ABJAD SOLO