maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Selain para pencinta militan manga dan anime, tak banyak yang mengenal Kobun Shizuno. Tapi sangat banyak yang mengenal detektif Conan. Tubuh remaja pintar yang selalu ingin tahu ini, karena suatu percobaan ilmiah, menjadi seperti milik anak kecil. Tapi otak dan jiwanya masih remaja. Conan, yang anak seorang polisi, selalu berada di tengah-tengah peristiwa kriminal rumit yang penuh misteri. Kecerdasannya membuat dia bisa memecahkan kasus yang tidak bisa dipecahkan oleh polisi, termasuk ayahnya.
Kisah ini-baik dalam bentuk komik (manga) maupun kartun (anime)--amat populer di Indonesia. Kobun Shizuno adalah salah seorang sutradara kartun Conan. Dialah yang membuat Detective Conan 15: Quarter of Silence. Film ini berhasil menangkup US$ 38 juta. Dua pekan lalu dia datang ke Jakarta untuk menghadiri Pekan Produk Kreatif Indonesia. Di sela kesibukannya mengisi acara dan bertemu dengan pencinta anime-manga Indonesia, Kobun menemui Seulki Lee, kontributor Tempo, dan fotografer Jacky Rachmansyah. Dia berbicara tentang rahasia di balik keberhasilan Conan dan industri komik di sejumlah negara Asia.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.