William Aditya Sarana mencuri perhatian setelah aksinya mempublikasikan kejanggalan rencana anggaran DKI Jakarta. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI dari Partai Solidaritas Indonesia ini membeberkan sejumlah keanehan, seperti anggaran pengadaan lem sebesar Rp 82,8 miliar dan pulpen Rp 123,8 miliar di Dinas Pendidikan.

Publikasi itu berujung pada pelaporan dirinya ke Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta. Ia dianggap melanggar kode etik lanta