Ayah Memandangku Sambil Mengacungkan Parang

Hidungku telah cacat sejak lahir. Ada garis yang menjorok ke dalam tepat di tengah-tengah. Jika kuperhatikan lebih lama, garis itu tampak seperti bekas tetakan parang.

Tempo

Sabtu, 9 Mei 2020

Arianto Adipurwanto

Hidungku telah cacat sejak lahir. Ada garis yang menjorok ke dalam tepat di tengah-tengah. Jika kuperhatikan lebih lama, garis itu tampak seperti bekas tetakan parang. Mungkin karena garis itu atau bukan, yang jelas, aku memiliki wajah yang terlalu lebar, dengan kedua mataku terpisah terlalu jauh satu sama lain.

Ayahku seorang pemabuk yang lahir untuk menyadap nira, minum tuak, dan marah-marah. Ia selalu mengatakan bahwa aku

...

Berita Lainnya